Wagub Emil Pastikan Percepat Penyerapan 62 Ribu Ton Gula Petani Jatim

- Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, memastikan penyerapan gula petani sebesar 62 ribu ton oleh ID Food melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sedang berjalan.
- Gula petani di Jawa Timur yang belum terserap masih di angka 74.700,38 ton dan mayoritas berada di gudang-gudang pabrik gula di beberapa daerah.
- Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk memastikan penyerapan gula petani sebelum tambahan stok dari musim giling berikutnya masuk ke gudang serta melindungi petani dengan memberantas peredaran gula rafinasi ilegal.
Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memutar otak untuk mengatasi persoalan gula petani yang menumpuk di gudang pabrik. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, memastikan proses penyerapan gula sebesar 62 ribu ton oleh ID Food melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sedang berjalan.
Berdasarkan data APTRI Jatim, gula petani di Jawa Timur yang belum terserap masih di angka 74.700,38 ton. Gula-gula tersebut saat ini berada di gudang-gudang pabrik gula di beberapa daerah. Mayoritas di wilayah Tapal Kuda Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
"Terakhir angkanya sisa 21 Ribu Ton (dari total 74 Ribu ton gula yang belum terserap di Jatim). Tapi Insya Allah berkurang lagi sisanya," ujar Emil usai menerima Dubes Selandia Baru di Gedung Negara Grahadi, Senin (15/9/2025).
Menurut Emil, upaya ini tidak lepas dari sinergi RNI dengan Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang menjamin kualitas gula layak edar di pasaran. "Artinya sudah ada penggenjotan, penyerapan dari RNI. Jadi RNI ini ID Food yang bekerja sama dengan SGN, karena SGN-lah yang menjamin bahwa gula yang diserap RNI ini kualitasnya bisa diedarkan di pasaran," jelas Emil.
Mantan Bupati Trenggalek ini menegaskan, pemerintah provinsi akan terus berkoordinasi dengan RNI dan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jatim. Fokus utama saat ini adalah memastikan 62 ribu ton gula petani terserap, sebelum tambahan stok dari musim giling berikutnya masuk ke gudang.
"Jadi targetnya yang terserap itu 62 ribu ton dari sisa kemarin (74 ribu ton). Jadi itu target awal, kan stok yang numpuk masih akan ada tambahan dari panen yang akan berdatangan juga. Jadi masih kita bahas langkah kelanjutannya setelah pembelian tahap pertama ini," tegasnya.
Selain mempercepat serapan, Emil menegaskan Pemprov Jatim berkomitmen melindungi petani dengan memberantas peredaran gula rafinasi ilegal yang kerap mengganggu pasar gula konsumsi.
"Bagaimana penyerapan gula bisa berkelanjutan dan mengatasi peredaran gula rafinasi yang berdampak pada penyerapan. Kami koordinasi dengan satgas pangan, tidak ditemukan gula rafinasi di Jawa Timur. Tapi Jawa Timur kan menyuplai separuh lebih gula di Indonesia. Kita ingin pastikan petani tebu kami terlindungi," pungkas Emil.