Surabaya Pasar Makanan Korea, Bagaimana Kehalalannya?

Surabaya, IDN Times - Makanan asal Korea Selatan, saat ini tengah digandrungi anak muda di Surabaya. Tentu saja, di negara asalnya ada bahan yang tidak halal. Lalu, bagaimana dengan jaminan kehalalan makanan tersebut ketika masuk di Kota Pahlawan?
1. Surabaya pasar positif makanan Korea

Chief Representative Korea Agro Trade Center Jakarta Lee Seung Hoon saat menghadiri Halal K-Food di Food Society, Pakuwon Trade Center (PTC), Minggu (9/6/2024) mengatakan, sebagai kota metropolitan, Surabaya memiliki pasar yang positif untuk industri makanan dan minuman asal Korea Selatan. Ini tak lepas Surabaya sebagai kota metropolitan.
"Surabaya memiliki sentimen pasar yang positif untuk makanan dan minuman asal Korea Selatan," ujarnya.
Dengan wilayah yang mayoritas warganya berumat muslim, maka makanan dan minuman asal luar negeri, termasuk Korea Selatan harus terjamin ke halalannya. Lee menyatakan, ia pun mendukung perkembangan halal untuk industri kuliner.
"Industri kuliner asal Korea Selatan terus berkembang. Kami juga ikut mendukung perkembangan halal untuk industri kuliner," tambahhya.
2. Ada bahan sertifikat halal Korea untuk jamin makanan halal

Lee menyebut, untuk menjamin kehalalan makanan Korea, saat ini ada Badan Sertifikasi Halal Korea (KHA). KHA adalah organisasi yang bertanggung jawab atas sertifikasi halal bergaya Islam di Korea.
"KHA memeriksa pembuatan dan pemrosesan produk makanan Islam untuk memastikan bahwa produk tersebut aman bagi konsumen muslim," terang Lee.
3. KHA lakukan kegiatan pengembangan makanan halal

Sejak didirikan pada 2006, KHA terus melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk pengembangan makanan halal. Selain itu, KHA juga menjadi anggota organisasi kerja sama Islam dan Institut Teknologi dan Keamanan Makanan dan produk Islam pada 2012.
"KHA juga berpartisipasi dalam standarisasi makanan halal melalui kerja sama dengan Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) pada tahun 2020," pungkasnya.