Pertamina Klaim Antrean di SPBU Jember Normal, dari 2 Kilo Jadi 25 Meter

- Pertamina klaim antrean SPBU Jember normal setelah penutupan Jalur Gumitir.
- Antrean mobil kurang lebih hanya 15 meter dan sepeda motor kurang lebih 25 meter.
- Kelangkaan BBM disebabkan oleh penutupan Jalur Gumitir dan 'panic buying' masyarakat.
Jember, IDN Times - Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengklaim bahwa antrean kendaraan untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU kawasan Jember sudah terurai. Berdasarkan rilis resmi, pihak Pertamina menyebut antrean mobil kurang lebih hanya 15 meter dan sepeda motor kurang lebih 25 meter.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan terurainya antrean ini lantaran, Pertamina telah memenuhi kebutuhan BBM di SPBU terdampak, termasuk Jember. "Segala skenario di lapangan masif kita lakukan, alhamdulillah terlihat antrean berangsur terurai dan SPBU beroperasi maksimal," ujarnya.
"Ini menjadi hasil nyata atas alternatif alih suplai yang sudah kita maksimalkan dalam rangka membanjiri kebutuhan BBM di Jember dan sekitarnya," terang Ahad menambahkan.
Fenomena kelangkaan BBM ini setelah adanya penutupan Jalur Gumitir yang merupakan jalan nasional penghubung Jember dengan Banyuwangi. Hal ini berimbas pada perubahan rute kendaraan bermuatan besar termasuk mobil tangki Pertamina.
Jalur yang semula Banyuwangi – Gumitir – Jember menjadi Banyuwangi – Situbondo – Arak-Arak – Bondowoso – Jember. Alhasil, mobilitas mobil tangki yang biasanya hanya menempuh waktu 4 jam untuk Round Time Hours (RTH) mengalami perubahan drastis ke 11 jam.
Kondisi ini kemudian berimbas kepada 'panic buying' masyarakat dengan isu kelangkaan BBM. "Nyatanya, stok energi masih aman mencukupi namun memang terkendala pada akses distribusi mobil tangki di jalanan," katanya.
Beberapa hari di minggu pertama pasca ditutupnya Jalur Gumitir, imbas 'panic buying' masyarakat menimbulkan antrean pembelian BBM yang mengular di SPBU. Dengan panjang antren hingga 2 kilometer. Segala mitigasi upaya memberikan pelayanan terbaik telah dilakukan oleh Pertamina melalui anak perusahaannya, Pertamina Patra Niaga.
Alih suplai dilaksanakan sebagai mitigasi membanjiri penyaluran di Jember dan sekitarnya, yakni dari Surabaya dan Malang, termasuk dari lintas region, mulai dari Semarang, Boyolali, Rewulu hingga Maos, yang mana penyaluran normal berasal dari Terminal BBM di Banyuwangi.
"Saat ini proses normalisasi distribusi BBM sudah berjalan untuk area Jember dan sekitarnya, kami himbau agar masyarakat dapat membeli BBM sesuai kebutuhan. Jangan 'panic buying' karena kami pastikan stok aman dan tercukupi untuk proses distribusi," terang Ahad.
Terkait kondisi 'panic buying' sendiri nyatanya juga menjadi keresahan bagi masyarakat lainnya. Rizki (21), salah seorang konsumen masyarakat Jember menyampaikan keluhannya terkait masyarakat yang banyak melaksanakan aksi 'panic buying' ini.
"Kondisi antrean yang parah di sini sudah terlihat jelas, disebabkan dua faktor utama. Yang pertama penutupan Jalur Gumitir itu sendiri dan faktor kedua yakni mayarakat yang 'panic buying'. Kemudian selain itu perlu dilaksanakan solusi atas oknum-oknum yang mengambil kesempatan pada situasi ini," ungkapnya.