Jatim Lirik Potensi Pasar Halal di Jepang dan Australia

Masih butuh lab untuk sertifikasi produk halal

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur (Jatim) merekap bahwa Drajat Irawan menyampaikan bahwa perdagangan pasar halal di Jepang meningkat 60 persen. Hal ini tentu menjadi peluang yang harus ditangkap Jatim.

"Maka di sinilah pentingnya standarisasi produk halal. Karena saya yakin dengan produk yang terstandarisasi mampu meningkatkan nilai produk dan produktivitas. Inilah yang menguatkan ekosistem produk halal," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (21/9/2022).

1. Potensi pasar halal di Australia besar

Jatim Lirik Potensi Pasar Halal di Jepang dan AustraliaGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat sambutan festival makanan halal. (Dok. Diskominfo Jatim).

Selain Jepang, Drajat juga melirik perdagangan pasar halal di Australia. Sebab, di negeri kanguru itu,  atase perdagangan masih memerlukan produk halal dari Jatim secara khusus. “Ada peluang besar dari perdagangan produk halal di sana (Australia)," kata dia.

"Inilah yang membuat Jawa Timur harus bisa menjadi terdepan dalam hal industri halal,” dia menambahkan.

Baca Juga: Dugaan Suap, KPK Periksa 5 Kepala OPD di Jatim

2. Jatim masih terkendala minim laboratorium

Jatim Lirik Potensi Pasar Halal di Jepang dan AustraliaGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pameran festival makanan halal. (Dok. Diskominfo Jatim).

Kendati begitu, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi Jatim untuk terus menggeliatkan produk-produk halal. Nah, hal yang paling diperlukan sekarang ini ialah laboratorium. Karena yang ada dianggap masih minim.

"Kita ihtiarkan langkah strategis bagaimana penguatan laboratorium  bisa disiapkan lebih banyak lagi. Supaya percepatan sesuai target pemerintah bisa kita capai," kata Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

3. Gandeng akademisi dan lab kampus

Jatim Lirik Potensi Pasar Halal di Jepang dan AustraliaGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat di acara festival makanan halal. (Dok. Diskominfo Jatim).

Tambahan laboratorium ini, sambung Khofifah, akan dapat mengejar target 1,5 juta produk tersertifikasi halal. Untuk itu, mantan Menteri Sosial (Mensos) ini akan menggandeng akademisi dan laboratorium di perguruan tinggi negeri maupun swasta.

"Karena sesungguhnya sangat banyak perguruan tinggi yang ingin berkontribusi untuk menjadi pendamping produk halal," kata dia.

"Kita membutuhkan cukup banyak laboratorium dengan tim ahli yang bisa membantu proses percepatan sertifikasi halal,” pungkas Khofifah.

Baca Juga: Pemprov Gelontorkan Rp257 Miliar Buat Warga Jatim Usai Kenaikan BBM

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya