Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Daging Ayam di Banyuwangi Tembus Rp40 Ribu

Penjual daging ayam di Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Harga daging ayam di pasar induk Banyuwangi mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Satu pekan ini, harga tertinggi daging ayam di salah satu pasar bahkan mencapai angka Rp40 ribu perkilonya.

Menurut para pedagang, kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya stok pasokan ayam dari peternak dan kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha.

1. Kenaikan dimulai sejak Idul Fitri

Daging ayam. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Menurut Marjanah (44), salah satu penjual di Pasar Kampungbaru, Sempu, pedagang di pasar kesulitan untuk mencari ayam hidup saat ini. Dia mengaku, sangat jarang ada ayam siap potong di kandang peternak untuk saat ini. Sejak lebaran Idul Fitri lalu, harga daging perlahan juga sudah mengalami kenaikan.

"Setelah Hari Raya Idul Fitri, harganya naik menjadi sekitar Rp33 ribu, kemudian secara bertahap naik menjadi Rp35 ribu. Selama seminggu terakhir ini, harganya mencapai Rp40 ribu," ungkapnya.

Menurutnya, faktor lain yang menyebabkan daging ayam naik juga banyaknya permintaan dari para penjual makanan berupa ayam krispi.

2. Omzet penjual menurun

Penjual daging ayam di Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Dia mengaku, sejak buka lapak pukul 05:00 hingga pukul 15:00 WIB, dalam satu pekan terakhir ini daging ayam jualannya tidak pernah habis terjual. Padahal di hari biasa saat harga ayam di kisaran Rp24 ribu, dia mengaku sanggunp menjual hingga 50 ekor ayam setiap harinya.

"Ya kalau normal seperti harga Rp24 sampai Rp26 ribu, bisa sampai 50 ekor. Sekarang selalu ada sisa yang harus dibawa pulang. Pembeli hanya membeli setengah hingga satu kilogram saja," ujarnya.

3. Harga naik saat hari besar sudah menjadi tren pasar

Daging ayam. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Mengacu dari pengalamannya berjualan selama 15 tahun, mendekat hari Idul Adha seperti ini harga ayam memungkinkan untuk terus naik. Kenaikan harga yang signifikan ini juga berdampak pada pendapatan Marjanah dari berjualan.

"Biasanya paling banter Rp44 sampai Rp45 ribu sekilonya. Biasa kalau waktu Idul Fitri atau Idul Adha seperti ini. Nanti turun lagi, gitu-gitu terus. Kalau pendapatan pasti menurun," jelasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agung Sedana
EditorAgung Sedana
Follow Us