Genangan Sidoarjo Naik, Banjir Lamongan Masih Stabil

- Genangan Sidoarjo naik akibat hujan intensitas sedang hingga lebat sejak Kamis (25/12/2025) sore hingga malam, dengan peningkatan di Kecamatan Candi dan Desa Kendal Pecabean.
- Banjir melanda Kecamatan Tanggulangin dan Candi, dengan genangan mencapai 30 sentimeter di Desa Kedungbanteng, serta tercatat sekitar 15 sentimeter di Desa Kendal Pecabean.
- Di Kabupaten Lamongan, banjir luapan Sungai Bengawan Jero masih terjadi di Kecamatan Kalitengah dan Lamongan, meski kondisinya relatif stabil. Genangan masih terdapat di beberapa wilayah.
Surabaya, IDN Times – BPBD Jawa Timur mencatat banjir genangan masih terjadi di Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Lamongan hingga Minggu (28/12/2025) pagi. Meski tidak ada perkembangan signifikan semalam, genangan di sejumlah titik justru mengalami peningkatan, terutama di wilayah Sidoarjo, akibat hujan dengan durasi cukup lama.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, banjir di Sidoarjo dipicu hujan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (25/12/2025) sore hingga malam. Kondisi tersebut menyebabkan drainase tidak mampu menampung debit air, sehingga genangan muncul sejak Jumat pagi (26/12/2025).
“Di Sidoarjo ada penambahan titik banjir di Kecamatan Candi, tepatnya Desa Kendal Pecabean. Hingga Minggu pagi, kondisi genangan di beberapa lokasi terpantau meningkat,” ujar Gatot kepada IDN Times.
Banjir di Sidoarjo melanda Kecamatan Tanggulangin dan Kecamatan Candi. Di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, genangan mencapai sekitar 30 sentimeter dan berdampak pada satu fasilitas umum, yakni SDN Kedungbanteng. Sementara di Desa Banjarasri dan Desa Kalitengah, ketinggian air masing-masing sekitar 20 sentimeter dan 15 sentimeter. Di Desa Kendal Pecabean, Kecamatan Candi, genangan tercatat sekitar 15 sentimeter.
BPBD Jatim bersama BPBD Kabupaten Sidoarjo terus melakukan pemantauan di lokasi terdampak. Rumah pompa Desa Kedungbanteng dioperasikan setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 21.00 WIB untuk mempercepat surutnya genangan. Hingga kini, tidak ada laporan korban jiwa maupun warga yang mengungsi.
Sementara itu, di Kabupaten Lamongan, banjir luapan Sungai Bengawan Jero masih terjadi meski kondisinya relatif stabil. Gatot menjelaskan, banjir dipicu hujan lebat sejak Selasa malam (16/12/2025) hingga dini hari, ditambah kiriman air dari Waduk Gondang yang meningkatkan debit sungai.
“Untuk Lamongan, genangan masih terjadi di Kecamatan Kalitengah dan Kecamatan Lamongan. Secara umum kondisinya stabil, meski hujan dengan durasi cukup lama masih terjadi di sekitar lokasi,” katanya.
Di Desa Bojoasri, Kecamatan Kalitengah, sekitar 500 meter jalan poros desa masih tergenang dengan ketinggian air antara 10 hingga 53 sentimeter. Sementara di Kecamatan Lamongan, genangan masih terdapat di Jalan Nasional Desa Plalangan dan Desa Made, meski sebagian wilayah sudah mulai surut.
Sebagai langkah penanganan, dua unit pompa di rumah pompa Kalitengah terus dioperasikan dan pintu air tetap dibuka untuk mengurangi debit Sungai Bengawan Jero. BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Lamongan juga melakukan pemantauan rutin terhadap tinggi muka air sungai dan genangan di permukiman.
Gatot menegaskan, hingga Minggu pagi tidak ada korban jiwa maupun pengungsi di kedua daerah tersebut. Ia mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama di wilayah rawan banjir, mengingat potensi hujan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan.


















