Warga Surabaya Mulai Lapor ke Posko Pertamina Usai Motor Mbrebet

- Warga Surabaya mulai lapor ke posko Pertamina setelah motor mbrebet pasca isi Pertalite
- Masyarakat kecewa karena mesin motor rusak setelah mengisi Pertalite, membuat mereka takut dan berhenti bekerja
- Kementerian ESDM telah melakukan pengecekan, sementara Pertamina membuka posko laporan untuk konsumen terdampak
Surabaya, IDN Times - Sejumlah warga Surabaya mulai mendatangi posko layanan keluhan Pertamina setelah mengalami motor mendadak mogok atau mbrebet usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Salah satunya, Eko Dwi Santoso (30), warga Kapas Baru, Kenjeran, Surabaya.
Eko menceritakan, motornya mulai bermasalah sejak mengisi Pertalite di salah satu SPBU pada Senin (27/10/2025) pagi. Semula motor masih menyala normal, namun pada malam harinya mesin tiba-tiba tersendat dan kehilangan tenaga. “Senin jam 6.15 WIB beli bensin di sini, mulai mbrebet jam 9 malam. Besoknya dipakai istri ngantar anak sekolah jam 8, mbrebet lagi. Akhirnya langsung saya bawa ke bengkel,” ujar Eko saat di Posko SPBU Jalan Arif Rahman Hakim, Kamis (30/10/2025).
Eko sempat mengganti busi, namun gejala motor seperti kehabisan bensin tersebut tetap terasa. Kondisi itu membuat ia mengaku kecewa. “Kecewa ya pasti. Soalnya kalau diisi Pertalite, rusak. Kalau bisa normal kayak dulu. Masyarakat kecil kan belinya Pertalite, bukan Pertamax. Kalau selisihnya Rp3.000 itu buat beli susu anak, berat,” ungkapnya.
Karena motor tak bisa digunakan bekerja, Eko yang sehari-hari menjadi pengemudi ojek online terpaksa berhenti beroperasi hari ini. “Teman saya malah habis Rp400 ribu buat servis. Saya habis Rp60 ribu. Tapi tetap takut dipaksa jalan,” katanya.
Hal serupa dialami Viga Puspitarini (30). Motornya mendadak mati saat dikendarai. Ia sudah melakukan servis satu kali, namun masih khawatir. “Waktu di jalan mati sendiri. Sudah diservis satu kali. Saya baca di media banyak yang brebet, makanya saya ikut lapor biar jelas. Saya juga ojol, tapi nggak berani narik karena takut rusak lagi,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan pengecekan langsung ke sejumlah SPBU di Surabaya dan Gresik. Hasil pengecekan sementara tidak menemukan kandungan air atau kontaminasi pada BBM di tangki bawah tanah maupun dispenser.
Namun Pertamina berkomitmen melakukan investigasi lanjutan. Jika terbukti ada kerusakan kendaraan akibat BBM, perusahaan memastikan akan mengganti kerugian sesuai ketentuan.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan pihaknya membuka posko laporan untuk seluruh konsumen terdampak. “Nanti kami akan menangani keluhannya. Kalau ada ganti rugi dari pergantian sparepart, kita juga akan ganti. Keselamatan dan kenyamanan pelanggan adalah prioritas kami,” tegasnya.
Warga yang mengalami gejala serupa diminta melapor melalui Pertamina Contact Center 135, DM Instagram @pertamina.135, atau datang ke SPBU terakhir tempat pengisian BBM.
















