Warga Malang Digegerkan Penemuan Mayat Pria Bertato

- Mayat pria bertato ditemukan di Pintu Bendungan Sengguruh, Malang
- Korban memiliki tatto motivasi "STAY YOUNG WILD AND FREE" dan tidak ditemukan tanda kekerasan
- Polisi kesulitan mengidentifikasi korban dan masih menyelidiki penyebab kematian
Malang, IDN Times - Warga Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang digegerkan dengan penemuan mayat pria bertato di Pintu Bendungan Sengguruh pada Minggu (30/11/2025) malam. Korban ditemukan tanpa identitas sehingga polisi kesulitan mengidentifikasi siapa sosok mayat ini.
1. Kronologi penemuan jasad pria bertato di Malang

Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar menceritakan jika mayat kali pertama ditemukan oleh seorang satpam Jasa Tirta yang sedang berpatroli di area bendungan. Ia mencium aroma tidak sedap dan melihat tubuh manusia mengambang di bawah pintu bendungan kemudian segera melaporkannya kepada pihak kepolisian. "Petugas dari Pamapta Polres Malang bersama Polsek Kepanjen mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan kondisi korban dan melakukan pengamanan awal di sekitar TKP," terangnya pada Senin (1/12/2025).
Petugas kemudian berkoordinasi dengan BPBD dan SAR Kabupaten Malang untuk melakukan proses evakuasi. Jenazah korban dibawa ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen guna diperiksa lebih lanjut.
2. Korban diketahui memiliki tatto bertuliskan kata-kata motivasi

Bambang mengungkapkan jika mayat pria ini memiliki ciri-ciri berupa tatto bertuliskan STAY YOUNG WILD AND FREE di dada. Kemudian beberapa tatto lain di lengan bergambar borgol dan bunga mawar.
"Selain itu, ada juga tatto bertuliskan 'singo' dan 'edan' pada jari-jarinya. Lalu, saat ditemukan korban memakai celana jeans biru tanpa pakaian atasan," bebernya.
3. Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan

Lebih lanjut, Bambang menyebut kalau berdasarkan hasil pemeriksaan awal, hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihaknya kini masih mendalami penyebab kematian korban melalui penyelidikan lebih lanjut.
"Meski tidak ditemukan indikasi kekerasan, kami tetap menyelidiki secara menyeluruh. Kami memastikan seluruh proses penyelidikan berjalan profesional dan setiap perkembangan akan kami sampaikan," pungkasnya.


















