Sidoarjo, IDN Times - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mengungkapkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, bertambah menjadi tiga orang.

"Sudah ada tiga yang meninggal dunia, kami tentu merasa sangat bersedih. Perjuangan untuk menyelamatkan juga tidak kurang apapun dari rekan-rekan Basarnas. Kami betul-betul berdukacita,” kata Emil di lokasi, Selasa (30/9/2025).

Menurut Emil, salah satu korban meninggal sempat dirawat di RS Siti Hajar, namun kondisi organ dalamnya tidak dapat diselamatkan. Sementara satu korban lain dirujuk ke RS Sakinah, dan satu lagi meninggal dunia saat proses evakuasi.

Meski menghadapi situasi sulit, Emil menegaskan bahwa operasi penyelamatan tidak pernah berhenti. Ia juga memastikan dukungan penuh dari pemerintah daerah bagi tim gabungan di lapangan, mulai dari peralatan, logistik, hingga kebutuhan teknis.

"Teman-teman dari Basarnas punya keahlian menembus reruntuhan, Damkar juga menjadi tim back-up. Pemda mendukung penuh semua kebutuhan, termasuk lighting, logistik, hingga tempat transit. Ini bentuk sinergi yang terus kita bangun,” jelasnya.

Emil juga menyampaikan pesan khusus kepada keluarga santri yang masih menunggu kabar anggota keluarganya. Ia meminta agar mereka tetap bersabar dan tidak mencoba menerobos masuk ke area reruntuhan.

"Kita terus berdoa, berharap yang terbaik dari Yang Maha Kuasa. Mohon maaf lokasi tidak bisa diakses banyak orang karena bahaya besar, baik bagi korban maupun petugas yang mempertaruhkan nyawa. Perimeter harus benar-benar steril, demi keselamatan bersama,” tegas Emil.

Mantan Bupati Trenggalek ini menambahkan, pemerintah telah menyiapkan posko informasi bagi keluarga untuk mendapatkan kabar terbaru mengenai korban, termasuk daftar nama santri yang telah dievakuasi dan dirujuk ke rumah sakit.