Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral Paving Dibongkar Tim Caleg di Banyuwangi, Diduga karena Kalah

Tumpukan paving diduga jadi alat kampanye di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)
Tumpukan paving diduga jadi alat kampanye di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Beredar sebuah video tumpukan paving diangkut oleh sejumlah orang. Mereka diduga suruhan dari timses salah satu Caleg di Banyuwangi, Jawa Timur. Usut punya usut, pembongkaran paving tersebut terjadi di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu.

1. Terjadi di banyak titik, diambil sekaligus

Sebelum coblosan ada tumpukan paving, setelahnya diambil kembali. (IDN Times/ Agung Sedana)
Sebelum coblosan ada tumpukan paving, setelahnya diambil kembali. (IDN Times/ Agung Sedana)

Penelusuran IDN Times, dari sejumlah warga menuturkan pembongkaran paving terjadi di beberapa titik. Informasi sementara, ada tiga titik paving di tiga dusun yang sudah dieksekusi. Hingga hari ini, tumpukan paving tersebut sudah hilang diangkut menggunakan kendaraan besar, Sabtu (17/2/2024).

"Di Dusun Panjen setahu saya ada dua titik, itu sudah hilang. Di Dusun Krajan ada dua titik juga, kabarnya di Sumberjo juga ada," kata salah satu warga Dusun Panjen yang menolak disebut namanya.

2. Paving datang tanpa diminta, hilang begitu saja

Sebelum coblosan ada tumpukan paving, setelahnya diambil kembali. (IDN Times/ Agung Sedana)
Sebelum coblosan ada tumpukan paving, setelahnya diambil kembali. (IDN Times/ Agung Sedana)

Sumber tersebut menyatakan, misalnya di Dusun Panjen di kawasan sekitar lapangan. Tumpukan paving sudah menggunung sebelum hari coblosan berlangsung.

Dia mengatakan, tidak ada kelompok masyarakat yang pernah mengajukan proposal permintaan paving sebelumnya. Paving tersebut juga di-drop tanpa adanya banner transparansi anggaran seperti proyek pembangunan pada umumnya.

Diduga, tumpukan paving tersebut dijadikan alat kampanye agar mendulang perolehan suara di lingkungan sekitar TKP. Sumber tersebut mengatakan, paving diambil pada hari Jumat (16/2), dua hari setelah coblosan. "Tidak ada banner ini proyek pemerintah atau apa. Tapi gembar-gembor itu dari salah satu caleg di dapil sini. Mungkin kalau dipasang panjangnya sekitar 300 meter," katanya.

3. Tren tumpuk paving sebagai alat kampanye

Banyak tumpukan paving diambil kembali setelah coblosan di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)
Banyak tumpukan paving diambil kembali setelah coblosan di Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Warga setempat pun memaklumi jika paving tersebut harus diambil kembali. Dia menyatakan, perolehan suara di TPS sekitar tumpukan paving untuk caleg yang dimaksud tidaklah banyak. Dia menduga, pengambilan paving tersebut sebagai buntut kekecewaan terhadap warga atau memang murni dijadikan alat kampanye semata.

"Kemungkinan kecewa karena suaranya kalah di TPS sini. Atau jika tidak ya murni sebagai alat kampanye saja untuk meraup suara dari tumpukan paving itu," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us