Video PMI Hidup dalam Peti Es, BP3MI Pastikan Hoaks

Surabaya, IDN Times - Badan Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur (Jatim) memastikan bahwa temuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jember di peti es di Hanoi Vietnam ialah hoaks. Cerita yang diunggah di YouTube itu disebut fiktif.
"Kami sampaikan ini hoaks ya, ceritanya fiktif," tegas Kepala BP3MI Jatim, Gimbar Ombai Helawarnana kepada IDN Times, Rabu (14/5/2025).
Kepastian ini didapatkan BP3MI Jatim setelah melakukan penyelidikan mendalam. Mulai dari penelusuran informasi hingga sumber video. "Kami sudah dapat video sejak tanggal 3 (Mei 2025) kemarin," kata Gimbar.
Dari situ, lanjut Gimbar, pihaknya berkoordinasi dengan perwakilan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran maupun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hanoi Vietnam serta Phnom Penh Kamboja.
"Kami berkoordinasi dengan perwakilan kota di Hanoi dan Kamboja serta Kemenlu (Kementerian Luar Negeri)," katanya.
"Hasil koordinasi kebenaran berita itu dipertanyakan. Pertama tidak ada kejadian yang disampaikan atau laporan perwakilan kami di Hanoi atau Kamboja. Kedua, sumber berita itu berasal dari kanal YouTube Berkisah. Di sana ada disclaimer itu temuannya fiksi," ungkap Gimbar menjelaskan.
Tak sampai di situ, Gimbar menyampaikan kalau BP3MI Jatim juga berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Jember yang merupakan asal PMI yang disebut dalam video. "Sampai hari ini kami sudah koordinasi dengan dinas tidak ada nama Sri Wahyuni. Kami cari nama Sri Wahyuni di Adminduk Jember, bayangkan berapa banyak nama yang muncul (tapi tidak ada yang mengarah ke PMI ilegal)," tegasnya.
Sementara dalam video menunjukkan seorang PMI ditemukan di sebuah peti es dalam kondisi hidup diduga di Vietnam. Dalam video itu memperlihatkan saat petugas kepolisian Hanoi Vietnam mencurigai peti es besar. Saat dibuka, petugas dikagetkan dengan temuan seorang perempuan masih hidup.
Deskripsi dalam video itu juga menyebut PMI itu bernama Sri Wahyuni (27) asal Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ia diketahui bekerja ke luar negeri sejak 2023. Kemudian dilaporkan hilang sejak Januari 2025.