Usai Pemilu, Napi Lapas Tuban Gelar Doa dan Cukur Rambut Gundul

Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II B Kabupaten Tuban, Sugeng Indrawan mengatakan, acara istighosah dan doa bersama itu, selain mendoakan agar bangsa Indonesia khususnya Tuban aman pasca Pemilu lalu, juga upaya pihak Lapas dalam menyambut bulan suci Ramadan. "Sebentar lagi kita memasuki bulan yang suci, untuk itu kami pihak Lapas menggelar acara istigosah dan doa bersama," kata Sugeng.

Selain istigosah dan doa bersama, sejumlah warga binaan juga menggelar aksi cukur rambut gundul. Aksi itu bertujuan untuk menggambarkan kegembiraan atas datangnya bulan Ramadan. "Tadi juga ada beberapa warga binaan kami yang melakukan cukur rambut gundul, yang tujuannya ingin merapikan jasmaninya dan ungkapan rasa syukur gembira atas datangnya bulan suci Ramadan yang akan sebentar lagi tiba," kata Sugeng.

Sebenarnya, kata Sugeng, Lapas Tuban juga sudah mengadakan berbagai agenda keagamaan, seperti khataman Al Quran, istighosah dan rebana pada hari-hari biasa. Namun, mendekati bulan suci Ramadan, kegiatan keagamaan itu lebih ditingkatkan karena dapat menjadi spirit tersendiri bagi para tahanan.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini jumlah penghuni lapas Tuban sudah mencapai sekitar 404 orang yang mendekam dalam jeruji penjara. Mereka umumnya terlibat dalam kasus peredaran narkoba, curanmor dan tindak pidana lainnya. "Jadi total jumlah tahanan yang saat ini di Lapas ada 404 orang, tentunya mudah-mudahan dengan seringnya dilakukan kegiatan keagamaan ini mereka bisa terpacu keagamaan dan senantiasa berbuat baik," pungkasnya.