Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pegang sayur di Pasar Genteng Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Harga cabai rawit di Kota Surabaya mencapai Rp110-120 per kilogram. Sejumlah pedagang di Kota Pahlawan pun memilih untuk tidak menjual cabai.  Pantauan IDN Times di Pasar Genteng, sejumlah pedang nampak tak memajang cabai rawit di tokonya. Hanya ada satu toko yang menjual cabai rawit. 

Salah satu pedagang Pasar Genteng, Parno (60) mengatakan, harga cabai rawit  kini sudah Rp110 ribu perkilogram. Padahal, biasanya ia menjual cabai rawit dengan harga Rp60 ribu per kilogram. "Dua hari ini harganya sudah Rp110 rubu. Biasanya Rp60 ribu, harganya gak pasti, dari tempatnya (tengkulak) harganya antara Rp90-100 ribu per kilogram," ungkapnya. 

Untuk itu, Parno memilih tak menjual cabai rawit di tokonya. Ia takut masyarakat enggan membeli karena harganya mahal. "Gak jual (cabai rawit), gak berani jual kalau harga segitu. Resiko, kalau harga mahal, orang gak mau beli," ungkapnya ditemui IDN Times, Sabtu (4/1/2025).  

Menurut Parno, harga cabai yang melonjak tinggi itu dikarenakan faktor cuaca. "Faktornya karena musim, hujan gak berani ambil. Jadinya harganya naik," terangnya. Selain cabai rawit, sejumlah sayuran di tempatnya juga mengalami kenaikan. Hal ini juga dikarenakan faktor cuaca yang membuat sayur cepat membusuk. "Sayur selada, terong juga naik, faktor naiknya karena sayur banyak yang rusak. Ini karena cuacanya kan hujan," terangnya. 

Selain di tempat Parno, di pedagang lain, Romlah (30) harga cabai rawit bahkan mencapai Rp120 ribu per kilogram. Padahal sehari sebelumnya, harga cabai rawit di tempatnya Rp100 ribu per kilogram. "Harga cabai kecil Rp120 ribu per kilogram, Kemarin Rp100 ribu per kilogram," ujar Romlah. Di tempat Romlah juga tak terlihat ada cabai rawit. 

Selain cabai rawit, cabai merah besar di tempatnya juga mengalami kenaikan. Dari Rp40 ribu kini naik Rp60 ribu per kilogram. "Tomat juga naik, biasanya Rp28 ribu per kilogram sekarang jadi Rp30 ribu per kilogram, kalau bawang merah Rp40 ribu per kilogram, bawang putih Rp44 ribu per kilogram harga turun sedikit," ungkap dia. 

Sementara itu, pedanga sembako Asa (60) mengatakan, harga sembako di tempatnya relatif stabil. Harga sembako yang mengalami kenaikan hanya beras Bulog saja. "Yang naik cuma beras Bulog, naiknya Rp500. Harga sebelumnya Rp58.500 per 5 kilogram, sekarang menjadi Rp60 ribu per 5 kilogram," ungkap Asa. 

Selain itu, Asa menyebut ada juga sembako bahkan mengalami penurunan. Seperti telur ayam negeri yang semula Rp31 ribu per kilogram, kini menjadi Rp29 ribu. "Harga gula tetap Rp17 ribu per kilogram, minyak Kita juga tetap Rp15.500 perliter," pungkas dia. 

Editorial Team