Tanggul Laut Surabaya Diusulkan Jadi Proyek Strategi Nasional

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya berencana membangun tanggul laut untuk mengatasi banjir rob di wilayah pesisir. Pembangunan tanggal laut ini pun diusulkan masuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya kini masih menganalisis wilayah mana saja yang bisa diatasi hanya dengan pembangunan pintu air. Jika tak bisa, maka akan dibangun tanggul laut.
"Kita akan hitung ya dengan teman-teman PU, apa bisa diberikan pintu air, pintu air. Dan kalau tidak bisa pasti kita buatkan tanggul," ujar Eri, Sabtu (14/12/2024).
Soal rencana pembangunan tanggul laut ini Eri sudah bersurat ke pemerintah pusat sejak 2022 lalu. Rencananya proyek tersebut di bangun di wilayah yang rawan banjir rob, seperti di wilayah Kalianak dan Medokan Semampir.
"(Wilayah Kalianak) itu adalah jalan nasional, sehingga nanti di wilayah-wilayah yang kemungkinan terjadi rob seperti di Medokan, Semampir, yang seperti-seperti itu, maka kita sudah menyiapkan beberapa langkah," ungkapnya.
Atas surat yang dikirim Eri ke pemerintah pusat, Presiden kala itu, Joko "Jokowi" Widodo saat melakukan kunjungan ke Pantai Kenjeran Surabaya telah menyampaikan akan membangun tanggul laut. Presiden bahkan sudah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Menteri Kelautan untuk menindak lanjuti rencana ini.b
"Presiden, pada waktu itu datang ke Pantai Kenjeran, beliau menyampaikan akan membangun, dan sudah diperintahkan kepada Menteri PU dan Menteri Kelautan," kata dia.
Pihaknya kemudian kembali bersurat ke pemerintah pusat. Surat tersebut agar pembangunan tanggul laut masuk dalama PSN.
"Karena itu kita kemarin sudah menindaklanjuti surat-surat yang sudah kita kirimkan untuk bisa dimasukkan ke dalam PSN. Atau bukan PSN ya, dari kegiatan Menteri PU, Menteri PUPR," jelasnya.
Hingga kini, Eri belum menerima surat balasan rencana pembangunan tanggul laut itu. Sebab, menurutnya, pembangunan tanggul laut dimasukkan pada anggaran 2025.
"Belum (ada balasan surat), karena jawabannya baru dianggarkan di tahun 2025," pungkas dia.