Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sopir Truk di Malang Risau Dengan Penerapan Zero ODOL

Ilustrasi truk yang melintas di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Intinya sih...
  • Sopir truk di Malang risau dengan penerapan ODOL
  • Ridwan berpendapat lebih baik pemerintah perbaiki infrastruktur daripada membatasi muatan
  • Ridwan siap ikut aksi lebih besar, tapi kecewa sempat ada penyerangan pada ambulans di Karanganyar

Malang, IDN Times - Pemerintah akan menerapkan kebijakan membatasi truk Over Dimension Over Loading (ODOL) atau kendaraan berat yang memiliki dimensi atau muatan lebih. Meskipun kebijakan ini mendapat penolakan besar-besaran melalui demo para sopir truk di Jawa Tengah hingga Jawa Timur, tampaknya pemerintah tetap teguh pendirian untuk membatasi muatan truk yaitu 12 ton untuk truk dua sumbu dan 15 ton untuk truk tiga sumbu.

1. Sopir truk di Malang risau dengan penerapan ODOL

Ilustrasi truk yang melintas di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Salah seorang sopir truk di Malang, Ridwan mengatakan jika kebijakan Zero ODOL yang ditetapkan pemerintah memang membuat para sopir truk risau. Menurutnya pembatasan muatan truk ini akan menyebabkan membengkaknya biaya transportasi seperti untuk bensin dan makanan. Sehingga akan memperberat biaya pengiriman barang juga.

"Kalau zero ODOL ini diterapkan, tentu akan membuat harga-harga bahan pokok akan meroket, soalnya biaya pengiriman akan meningkatkan karena tidak bisa dikirim sekaligus. Memangnya pedagang mau rugi kalau harga bahan pokok tetap sama tapi harga ongkirnya naik, tentu nanti harga bahan pokok akan naik juga," terangnya saat dikonfirmasi pada Jumat (27/6/2025).

Ridwan menyampaikan kalau ia dan beberapa saat ini masih mengangkut muatan melebihi batas maksimum untuk truk sumbu 2. Tapi ia jadi harap-harap cemas jika sewaktu-waktu ia diberhentikan oleh petugas kepolisian atau dishub di jalan.

"Ya kadang kalau angkut tebu dilebihi (muatannya) karena nanggung bolak-balik. Tapi takut juga meskipun katanya penerapan ODOL ini baru bulan Juli, saya dengar-dengar kemarin ada yang sampai diberhentikan karena kelebihan (muatan)," bebernya.

2. Ridwan berpendapat lebih baik pemerintah perbaiki infrastruktur daripada membatasi muatan

Ilustrasi truk yang melintas di Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ridwan sebenarnya tidak menampik kalau beberapa kecelakaan di jalan disebabkan truk yang kelebihan muatan. Tapi ia yakin sopir truk sudah tahu pasti berapa kapasitas maksimal kendaraan yang dibawanya. Asalkan kendaraan rutin dicek, ia yakin bisa menghindari kecelakaan.

"Kalau saya berpendapat lebih baik jalannya saja yang diperbaiki, penyebab kecelakaan kebanyakan kan karena infrastruktur seperti jalan rusak. Bahkan lebih baik misalnya ada jalur khusus untuk truk atau kendaraan muatan sendiri," ujarnya.

3. Ridwan siap ikut aksi lebih besar, tapi kecewa sempat ada penyerangan pada ambulans di Karanganyar

Aksi demo sopir truk di Jalibar Kepanjen tolak Zero ODOL. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Ridwan menyampaikan kalau ia memang ikut aksi penolakan kebijakan Zero ODOL di Jalibar Kepanjen, Kabupaten Malang kemarin. Ia juga siap ikut aksi lebih besar di Jakarta karena menilai pemerintah mengabaikan demo mereka pada Kamis (19/6/2025) kemarin.

Tapi ia mengaku kecewa dengan tindakan massa aksi di Karanganyar yang melakukan tindakan anarkis dengan menyerang ambulans. Menurutnya insiden ini membuat masyarakat tidak simpati lagi dengan aksi yang mereka lakukan.

"Kita kan sepakat ini aksi damai, tentu masyarakat akan jadi memandang kita negatif dengan insiden kemarin. Jadi harapan saya kalau memang ada aksi lebih besar, harus dijaga sikap setiap orang agar tidak terjadi lagi (insiden seperti di Karanganyar)," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us