Satgas Percepatan MBG Tulungagung Fokus Tangani Korban, SPPG Ranah BGN

- Puskesmas disiagakan untuk memantau sebaran korban keracunan
- Nasib SPPG menjadi wewenang Badan Gizi Nasional (BGN)
- Saat ini terdapat 39 SPPG yang sudah beroperasi di Tulungagung
Tulungagung, IDN Times - Pemkab Tulungagung fokus untuk melakukan penanganan terhadap korban keracunan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Boyolangu. Mereka menyiagakan sejumlah Puskesmas dan dua rumah sakit untuk memantau perkembangan kondisi korban. Berdasarkan data terakhir terdapat 62 siswa di sekolah tersebut yang mengalami gejala keracunan. Sebanyak 4 siswa dirujuk ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi ringan. Kondisi mereka kini dikabarkan berangsur membaik.
1. Siagakan Puskesmas untuk ikut memantau sebaran korban

Ketua Satgas Percepatan MBG Tulungagung, Johanes Bagus Kuncoro menegaskan pihaknya kini fokus untuk melakukan penanganan terhadap korban keracunan. Puskesmas disekitar wilayah Boyolangu diminta untuk ikut memantau jika terdapat korban keracunan lain di wilayahnya. Mereka juga masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan yang sudah dikirim.
"Nanti kita lihat dulu bagaimana, yang jelas fokus kami saat ini penanganan terhadap korban," ujarnya, Senin (13/10/2025).
2. Nasib SPPG merupakan wewenang BGN

Saat disinggung mengenai status SPPG Yayasan Gusti Maringi Mukti yang menjadi pemasok MBG tersebut, Johanes enggan menjelaskan lebih rinci. Menurutnya yang berhak menjawab adalah pihak Badan Gizi Nasional (BGN). Selama ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bertangungjawab ke BGN. Nantinya, BGN yang akan memutuskan kelanjutan SPPG tersebut.
"Kami selaku Satgas hanya membantu percepatan proses MBG di Tulungagung, sedangkan SPPG itu menjadi wewenangnya BGN," jelasnya.
3. Sudah ada 39 SPPG di Tulungagung yang beroperasi

Saat ini terdapat 39 SPPG yang sudah beroperasi. Untuk memenuhi kebutuhan MBG, diperlukan sekitar 90 SPPG. Saat ini pihak Satgas mendorong setiap SPPG untuk segera mengurus Serifikat Laik Higiene Sanitasi (SHLS). Mereka sudah menggelar sejumlah pelatihan guna keperluan mengurus SHLS tersebut. Ditargetkan pengurusan SLHS bisa rampung bulan ini. "Sudah ada sekitar 39 SPPG yang sudah beroperasi melayani masyarakat," pungkasnya.