Ribuan Pelamar Berebut 164 Formasi CPNS Pemkot Madiun

Harapan Haris, banyak peserta yang mampu lolos seiring dengan passing grade atau nilai ambang batas CPNS yang diturunkan. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 24 Tahun 2019.

Sebelum passing grade diturunkan atau pada SKD CPNS 2018, jumlah pelamar yang lebih dari tiga ribu, hanya kurang dari 10 persen dinyatakan lolos. 

Sedangkan pada SKD CPNS tahun ini, nilai ambang batas tahun ini untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP) sebesar 126, Tes Intelegensia Umum (TIU) sebesar 80, dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebesar 65.

Soal untuk tiga materi itu sebanyak 100. Menurut Haris, rinciannya adalah TWK sebanyak 30 soal, TIU, dan TKP yang masing-masing berjumlah 35 soal. Setiap peserta diberi kesempatan menjawab melalui laptop yang terkoneksi dengan server Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan durasi selama 90 menit. 

"Hasil langsung dapat diketahui melalui monitor dengan sistem CAT (Computer Assisted Test). Bagi yang memenuhi passing grade akan dirangking untuk mengikuti tes kompetensi bidang," jelas Haris.

Sementara itu, Kepala Kantor Regional II BKN Surabaya Tauchid Djatmiko menyatakan bahwa pelaksanaan SKD CPNS di Kota Madiun berbarengan dengan Kota Probolinggo, Kota Malang, dan Kabupaten Sumenep. 

"Pelaksanaan di Kota Madiun mandiri (tidak bergabung dengan daerah lain), " ujar Tauchid usai membuka SKD CPNS di Kota Madiun. 

Indikator dari pelaksanaan SKD CPNS mandiri karena mampu menyiapkan sarana dan prasarana, seperti gedung dan komputer. Kemudian, personel yang terlibat dan menyediakan alokasi anggaran pelaksanaan. 

Dalam SKD CPNS kali ini, pihak pemkot menyediakan anggaran sebanyak Rp400 juta. Uang sebesar itu dialokasikan untuk memenuhi sejumlah kebutuhan, salah satunya biaya sewa 220 laptop dari pihak ketiga.