Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang bersama Kabiddokes saat merilis data resmi korban tragedi Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Malang merilis secara total data korban tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu. Total ada 754 orang yang menjadi korban tragedi memilukan tersebut. Rinciannya adalah 132 meninggal dunia, 26 luka berat dan 596 luka ringan. 

1. Ada tambahan satu meninggal

Dinas Kesehatan Kabupaten Malang bersama Kabiddokes saat merilis data resmi korban tragedi Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Widjanto Widjojo menjelaskan bahwa tambahan satu korban meninggal dunia adalah Helen Pricela. Ia merupakan seorang perempuan asal Dampit, Kabupaten Malang yang sebelumnya sempat dirawat selama 10 hari di Rumah Sakit Umum Saiful Anwar. 

"Untuk data meninggal ini sudah kami kumpulkan dan mengalami banyak validasi. Sejauh ini data 132 ini sudah valid dan bisa dipertanggungjawabkan secara medis maupun secara administratif," ucapnya, Kamis (13/10/2022). 

2. Korban dirawat masih ada 12 orang

Kondisi pintu 13 Stadion Kanjuruhan pasca insiden kericuhan 1 Oktober lalu. IDN Times/Alfi Ramadana

Widjanto menyatakan bahwa masih ada 12 orang yang dirawat. Rinciannya adalah 9 orang dirawat di RSSA dan 3 dirawat di RSUD Kanjuruhan. Sementara sisanya yakni 610 orang rawat jalan dari tempat tinggal masing-masing. 

"Kalau untuk luka ringan memang masih ada perubahan data. Karena memang ada beberapa pasien seperti yang mengalami gangguan pada mata masih menjalani pemeriksaan. Jadi untuk data yang luka ringan masih bisa berubah," imbuhnya. 

3. Satu pasien rawat inap sudah lepas ventilator

Kondisi terkini salah satu pintu keluar Stadion Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Sejauh ini, Widjanto menambahkan bahwa pihaknya terus memantau kondisi pasien yang masih menjalani perawatan. Dalam hal ini, Dinkes Kabupaten Malang juga berkoordinasi dengan Kabiddokes Polda Jatim. Sejauh ini, perkembangan pasien yang dirawat sudah cukup bagus. 

"Satu pasien yang dirawat di RSUD Kanjuruhan sudah lepas ventilator. Semoga saja tidak ada tambahan yang meninggal," sambungnya. 

Sementara itu Kabiddokes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim menambahkan bahwa dari pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter forensik gabungan di RSUD dan 3 Rumah Sakit Bhayangkara kebanyakan memang muncul tanda-tanda gejala asfiksia atau kekurangan oksigen.

"Yang kami jelaskan ini adalah untuk korban meninggal yang berada di rumah sakit pemerintah. Untuk yang berada non faskes data informasinya tidak ada. Hanya catatan dari pihak rumah sakit saat dibawa ke pihak keluarga saja," pungkasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team