Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Polisi Surabaya Ringkus Tiga Remaja Perang Sarung Jelang Sahur

Remaja yang terlibat perang sarung di Surabaya. (Dok. Humas Polrestabes Surabaya)

Surabaya, IDN Times - Polrestabes Surabaya meringkus tiga orang remaja yang terlibat peerang sarung. Perang sarung memang kerap terjadi saat bulan Ramadan. Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh Santoso mengatakan, tiga remaja itu diamankan saat Samapta Polrestabes melakukan patroli pencegahan perang sarung dan petasan (Troli Parung).  Mereka diamankan pada Minggu (2/3/2025) saat menjelang sahur. 

"Sekitar pukul 02.00 WIB, tim menemukan sekelompok remaja yang terlibat dalam aksi perang sarung di kawasan Pandegiling Surabaya," tutur AKBP Teguh, pada Senin (3/3/2025).

Petugas yang mengetahui langsung membubarkan kelompok remaja tersebut. Mereka juga telah melakukan pengejaran terhadap beberapa orang yang mencoba melarikan diri. Hasilnya, tiga remaja diamankan beserta barang bukti.

Ketiga remaja itu berasal dari Kampung Malang dan Kedondong Kidul, mereka adalah ARP (17), warga Kampung Malang Tengah, ANF (18), warga Kampung Malang Tengah dan GA (18 ), warga Kedondong Kidul Surabaya. "Barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi kejadian meliputi, 1 unit sepeda motor yang digunakan para pelaku, 1 buah sarung berisi batu, yang diduga digunakan untuk menyerang lawan dan 1 buah sabuk, yang kemungkinan digunakan dalam bentrokan," jelasnya. 

Setelah diamankan, ketiga remaja beserta barang bukti langsung diserahkan ke Polsek Tegalsari untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Polisi akan mendalami peran masing-masing pelaku dan apakah ada keterlibatan kelompok lain dalam aksi tersebut.

Kasi Humas Polrestabes AKP Rina Shanty menegaskan,  patroli akan terus ditingkatkan selama Ramadan guna mengantisipasi aksi perang sarung yang berpotensi menimbulkan konflik lebih besar. "Kami mengimbau kepada orang tua untuk lebih mengawasi aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari. Perang sarung bukan sekadar permainan, tetapi bisa berujung pada tindak kekerasan yang membahayakan," ujar AKP Rina,

Fenomena perang sarung dikhawatirkan berkembang menjadi aksi yang berbahaya, di mana beberapa kelompok membawa benda keras seperti batu atau sabuk sebagai senjata. Polisi mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada anak-anak dan remaja agar tidak terlibat dalam kegiatan yang merugikan.

"Dengan adanya Gebyar Ramadan Jogoboyo, patroli akan terus dilakukan di titik-titik rawan di Surabaya guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif selama bulan suci Ramadan," pungkas dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
Faiz Nashrillah
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us