Polisi Ponorogo Tembak Residivis Pelaku Curanmor Asal Sumsel

- Polisi Ponorogo menembak residivis pencuri motor asal Sumatera Selatan
- Melawan saat ditangkap dan beraksi di banyak daerah
- Digelandang ke Mapolres setelah dilumpuhkan, menjadi pengingat bagi masyarakat
Ponorogo, IDN Times – Aksi kejar-kejaran antara polisi dan maling motor kembali terjadi di Ponorogo. Kali ini, seorang pria bernama Nanak, warga asal Sumatera Selatan, harus menerima timah panas dari petugas Satreskrim Polres Ponorogo usai berusaha melawan saat hendak ditangkap. Ia diduga kuat sebagai pelaku pencurian sepeda motor Honda Vario di Kelurahan Tambakbayan pada Selasa (22/7/2025) lalu.
1. Melawan saat ditangkap

Pelaku diringkus pada Jumat (1/8/2025) di wilayah Kelurahan Cokromenggalan, Kecamatan Ponorogo.
“Benar bahwa hari ini kami melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku curanmor. Saat hendak diamankan, pelaku melakukan perlawanan sehingga petugas memberikan tindakan tegas terukur,” ungkap Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali.
2. Beraksi di banyak daerah

Berdasarkan hasil penyidikan awal, Nanak ternyata bukan pelaku baru. Ia adalah residivis kasus pencurian sepeda motor yang sebelumnya sudah beraksi di Kabupaten Bantul (DIY) sebanyak tiga kali, dan satu kali di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Modusnya pun terbilang klasik: mencari motor yang ditinggal pemiliknya dengan kunci masih menempel.
“Pelaku pindah ke Jawa Timur karena keberadaannya di Jawa Tengah telah terendus aparat. Ia mengaku hasil penjualan motor digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas AKP Imam.
3. Digelandang ke Mapolres

Setelah dilumpuhkan, pelaku langsung dilarikan ke IGD RSU Aisyiyah Ponorogo untuk mendapatkan pertolongan medis sekaligus mengangkat proyektil peluru. Setelah kondisinya membaik, Nanak langsung digelandang ke Mapolres Ponorogo guna menjalani pemeriksaan lanjutan.
“Saat ini pelaku masih dalam tahap pemeriksaan,” tambah Imam Mujali.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat memarkirkan kendaraan. Jangan tinggalkan kunci menancap, karena bisa jadi itu undangan terbuka bagi para pelaku kejahatan.