Polisi Periksa CCTV untuk Melacak Pembunuh Nenek di Malang c1c2

- Polisi periksa CCTV di sekitar TKP pembunuhan untuk identifikasi pelaku
- Kepala Desa sebut ada 7 titik CCTV di sekitar TKP, rekaman sudah diserahkan ke polisi
- Korban diduga meninggal karena hantaman benda tumpul, tanpa luka bekas benda tajam
Malang, IDN Times - Polisi terus menyelidiki kasus dugaan perampokan dan pembunuhan terhadap Sunnah (75) warga Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang pada Jumat (15/8/2025). Tidak hanya dibunuh, perhiasan korban senilai Rp100 juta juga hilang.
1. Polisi bawa sejumlah CCTV di sekitar TKP pembunuhan

Kasatreskrim Polres Batu, Iptu Joko Suprianto mengungkapkan kalau pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Ia juga telah mengambil sejumlah rekaman CCTV yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengetahui siapa pelakunya.
"Hari ini kami agendakan pengambilan CCTV yang ada di 5 titik milik desa. Semoga terlihat pelaku yang melakukan kejahatan ini, sehingga semakin terang kasus ini," terangnya pada Senin (18/8/2025).
Pengambilan rekaman ini karena korban selama ini tinggal sendirian, anak korban yang sudah menikah tinggal cukup jauh dari rumah korban. Sehingga CCTV akan jadi petunjuk siapa orang yang datang ke rumah korban. Sementara hasil otopsi di RS Brata Husada Kota Batu masih belum keluar.
2. Kepala Desa sebut ada 7 titik CCTV di sekitar TKP

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Pujon Kidul, Muhammad Ismail Mahfudz mengungkapkan kalau sebenarnya ada 7 titik CCTV di sekitar TKP. Ketujuh titik ini diantaranya di area parkiran Kafe Sawah, jalan masuk ke Kafe Sawah, di depan Balai Desa Pujon Kidul, di RT.4, dan RT.6.
"Bebernya rekaman CCTV sudah diambil oleh pihak kepolisian untuk diselidiki. Kami berharap ini bisa jadi petunjuk, karena kejadian ini membuat warga takut," bebernya.
3. Kepala Desa menyebut kalau korban meninggal diduga karena benda tumpul

Lebih lanjut, Ismail mengungkapkan kalau kematian korban diduga karena hantaman benda tumpul. Pasalnya tidak ditemukan luka bekas benda tajam saat ditemukan terbaring di dalam rumah, tapi luka lebam di wajah hingga tubuh korban.
"Korban saat ditemui itu mengalami luka-luka lebam di mata, leher, dada, tangan dan luka di telinganya. Telinganya keluar darah, kemungkinan karena anting emasnya ditarik paksa, terus perhiasan emas hilang tak tersisa dari tubuh korban," pungkasnya.