Pertamina Terima 162 Aduan Terkait BBM Pertalite di Jawa Timur

- Ada 162 laporan soal BBM jenis pertalite di Jawa Timur, keluhan terbanyak di Bojonegoro
- Cara masyarakat melaporkan masalah pada BBM jenis pertalite
- Sikap Pertamina terkait potensi sabotase pada BBM jenis pertalite
Malang, IDN Times - Sejumlah pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di Jawa Timur mengeluhkan kualitasnya yang diduga menyebabkan mesin kendaraan mogo atau mbrebet. Wilayah-wilayah yang melaporkan keluhan ini di antaranya Malang, Surabaya, Lamongan, Sidoarjo, Bojonegoro, hingga Gresik.
1. Ada 162 laporan soal BBM jenis pertalite di Jawa Timur, keluhan terbanyak di Bojonegoro

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengungkapkan kalau mereka sejauh ini telah menerima 162 laporan terkait masalah pada BBM jenis pertalite. Ia mengungkapkan kalau laporan paling banyak berada di wilayah Bojonegoro dan Tuban.
"Sampai hari ini melalui kanal resmi pelaporan di posko maupun langsung menuju SPBU tempat pembelian terakhir sebanyak 162 laporan. Sementara untuk Malang Raya sendiri terdapat baru 4 laporan per hari ini. Paling banyak di Bojonegoro ada 59 laporan sampai hari ini, dan yang kedua di daerah Tuban ada 44 laporan," terangnya usai melakukan sidak di SPBU Pertamina Asrikaton, Kabupaten Malang pada Rabu (29/10/2025).
Ahad menyampaikan kalau pihaknya terus membuka ruang untuk masyarakat yang ingin melaporkan kendaraannya yang mengalami masalah usai mengisi BBM jenis pertalite. Ia menyampaikan kalau posko pengaduan yang mereka buat terbuka selama 24 jam.
2. Begini cara masyarakat yang ingin melaporkan masalah pada BBM jenis pertalite

Ahad menyampaikan kalau alur pelaporan yang bisa dilakukan konsumen di antaranya adalah, pertama dengan melaporkan kejadian kepada petugas SPBU di lokasi yang sama dengan menujukkan bukti transaksi berupa struk pembelian BBM. Kemudian petugas mengarahkan untuk mengisi Form Pengaduan Konsumen yang mencatat kronologi serta kondisi kendaraan.
Selanjutnya konsumen akan diminta memberikan data diri dan kontak yang dapat dihubungi untuk proses tindak lanjut, jika ditemukan indikasi kerusakan kendaraan akibat BBM bermasalah, konsumen akan diarahkan ke bengkel resmi yang ditunjuk oleh Pertamina untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut, pihak Pertamina akan mengganti biaya perbaikan kendaraan yang terdampak. Terakhir, laporan resmi akan diteruskan oleh pengelola SPBU kepada tim Pertamina Patra Niaga wilayah terkait untuk ditindaklanjuti.
"Kompensasi terukur pasti akan kita lakukan, harapannya masyarakat dengan melapor kemudian mendatangi SPBU baik tempat pengisian terakhir atau posko-posko layanan yang dibuka berbagai daerah, guna penyesuaian dan pengambilan sampel di tangki kendaraan BBM pelanggan yang dikeluhkan. Dua belah sisi kita dalami coba dalami dari produk di SPBU sudah kita lakukan pengujian di laboratorium, tadi juga sudah dilakukan uji kualitas yang dilakukan oleh pak menteri langsung tapi dari sisi pelanggan yang dikeluhkan juga tidak perlu dalami, seperti apa yang terjadi atau yang menjadikan produk tersebut menjadi diduga menjadi kendala di kendaraan pelanggan," jelasnya.
3. Begini sikap Pertamina terkait potensi sabotase pada BBM jenis pertalite

Lebih lanjut, ketika disinggung soal potensi dugaan sabotase yang menyebabkan BBM jenis pertalite bermasalah, Ahad menyampaikan jika pihaknya masih melakukan pendalaman dan belum bisa menyimpulkan. Pihaknya masih menunggu hasil laboratorium dari beberapa sampel BBM yang mereka ambil dari sejumlah SPBU di Jawa Timur.
"Apa yang terdampak, tervalidasi dari bengkel-bengkel, bahwa ini benar sebab dari A-B-C nanti sebabnya kita akan cari, dan penyesuaian yang terjadi di kendaraan pelanggan itu kuncinya. Kalau pengambilan sampel di SPBU dan terminal sudah kita lakukan kita tunggu masih berkembang sampai saat ini pengambilan sampel dari kendaraan pelanggan," paparnya.
Ia mengungkapkan jika laboratorium membutuhkan waktu 5 sampai 10 hari untuk mengetahui apakah BBM jenis pertalite telah terkontaminasi atau tidak. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi maka pihaknya akan melakukan pengetatan pengawasan di sejumlah SPBU di Jawa Timur.
"Kami terus melakukan pengecekan kualitas setiap harinya mulai dari pembongkaran kapal tanker menuju terminal, maupun dari terminal sampai ke SPBU, hingga SPBU sampai ke masyarakat pelanggan, sampai ke tangki BBM masyarakat akan dilakukan uji kualitas. Memang itu sebagai standar pelayanan kami sebagai pengecekan dilakukan sebelum SPBU mulai beroperasi sebagai bagian untuk memastikan sebelum SPBU beroperasi. Untuk memastikan SOP dan ketentuan pengecekan kualitas produk bagi masyarakat sudah dilakukan sebelum beroperasi," pungkasnya.
















