Pengakuan Penjual Bayi via FB, Tarifnya hingga Rp19 Juta

Batu, IDN Times - Polres Batu berhasil mengungkap komplotan pelaku jual beli bayi jaringan nasional mereka diantaranya suami-istri AS (32) dan AI (45) warga Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, kemudian (45) warga Kelurahan Wadhung Asri, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, RS (21) warga Sumberkepuh, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, dan KK (42) warga Jakarta Utara. Polisi juga menangkap DFS (26) warga Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu selaku pembeli bayi.
1. Polisi mengatakan jika AS dan AI sudah 5 kali menjual bayi

Kasatreskrim Polres Batu, AKP Rudi Kuswoyo mengatakan jika hasil interogasi para tersangka, AS dan AI sudah 5 kali menjalankan bisnis jual beli anak. Namun, sialnya mereka ketahuan saat transaksi kelima di Kota Batu. Keduanya kemudian dibekuk oleh Satreskrim Polres Batu di rumahnya yang berada di Kabupaten Sidoarjo.
"Terakhir kali dilakukan di Kota Batu, di tempat lain seperti Bali, Lumajang, Gresik, sampai Karawang. Kita masih pengembangan untuk mencari bayi-bayi tersebut," terangnya saat konferensi pers di Mapolres Batu pada Jumat (3/1/2025).
Rudi menyampaikan jika harga bayi berbeda tergantung jenis kelaminnya. Ia mematok harga Rp19 juta untuk bayi laki-laki, san Rp18 juta untuk bayi perempuan.
"Berdasarkan pengakuan tersangka, harganya kalau laki-laki Rp19 juta, kalau perempuan Rp18 juta. Mereka total sudah menjual 5 bayi sejak Oktober 2024," bebernya.
2. DFS sendiri membeli bayi laki-laki dari AS dan AI karena belum dikaruniai anak

Sementara DFS sendiri mengaku membeli bayi dari kedua tersangka AS dan AI karena frustasi tidak kunjung dikaruniai anak. Ia kemudian tergiur dengan tawaran dari AS dan AI yang sama-sama tergabung dalam grup Facebook bernama Adopter dan Bumil. Sehingga terjalin kesepakatan antara mereka dengan mengadopsi bayi yang diketahui berasal dari Jakarta.
"Untuk pendalaman pembeli di Kota Batu, beliau ini sudah menikah selama 3 tahun dan belum mendapatkan putra. Sehingga cara pintasnya menggunakan jalan ini," ungkapnya.
Sementara peran MK dan RS adalah driver yang mengantarkan AS dan AI ke Jalan Raya Kelurahan Songgokerto, Kota Batu untuk menyerahkan bayi kepada DFS. Keduanya bergantian mengendarai mobil dari Kabupaten Sidoarjo menuju Kota Batu.
3. Tersangka KK berperan mencari bayi dari ibu yang baru melahirkan di Jakarta

Kemudian untuk tersangka KK, ia berperan sebagai orang yang mencari bayi siap jual. Modus yang ia gunakan dengan memantau anggota grup Facebook Adopter dan Bumil yang sedang galau setelah melahirkan bayi tapi memiliki kendala ekonomi. KK kemudian menghubungi ibu bayi tersebut melalui Facebook Messenger untuk menawarkan agar bayinya diadopsikan saja.
"Ibu kandung bayi akan mendapatkan uang Rp8 juta, kemudian dari KK dijual ke AS seharga Rp15 juta, selanjutnya DFS membeli dari AS senilai Rp19 juta. Sementara driver ini hanya mendapatkan ongkos driver saja," paparnya.
"Ini adalah jalan yang salah, jadi mereka menggunakan jalan pintas berupa menawarkan. Kemudian sampai pada tersangka KK, kemudian diserahkan pada AS, lalu dijual ke tersangka DFS," pungkasnya.