Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Tunggu Data KRI Fanildo

Dok. Basarnas.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno. Dok. Basarnas.

Banyuwangi, IDN Times - Tim SAR gabungan masih terus mencari keberadaan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. Kini, pihaknya mengevaluasi data dan menunggu hasil dari kapal KRI Fanildo serta tim ekspert hidrografi untuk memastikan lokasi dan kondisi kapal yang tenggelam.

"Alhamdulillah, kita sudah mendapat arahan dan mengevaluasi dari datum yang kemarin dengan menunggu hasil data dari kapal KRI Fanildo dan tim ekspert dari hidrografi untuk menjadi lebih jelas lagi," ujar Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, Minggu (6/7/2025).

Eko menerangkan bahwa data hidrografi yang diambil saat ini sedang diolah dan KRI Fanildo akan menuju lokasi untuk menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV). Sementara itu, tim penyelam sedang menyiapkan alat dan peralatan serta kondisi mental mereka untuk melakukan penyelaman.

"Dalam pengelolaan proses juga paralel, KRI Fanildo akan menuju ke lokasi untuk menurunkan ROV. Kemudian, paralel juga para penyelam sedang menyiapkan alat peralatan dan kondisi mental mereka," katanya.

Nantinya, tim SAR akan melakukan penyelaman dengan memperhatikan faktor safety lingkungan dan tidak mengganggu transportasi yang ada. "Manakala, kalau hari ini bisa kita lakukan penyelaman, kita akan lakukan dengan memperhatikan faktor safety lingkungan dan tidak mengganggu transportasi yang ada," kata Eko.

Mengenai kemungkinan korban lain berada di dalam kapal, Eko mengatakan bahwa peluang itu bisa saja terjadi. "Peluang itu bisa saja terjadi. Saya menyampaikan mungkin patut diduga. Saya belum bisa memastikan," ungkapnya.

Tim SAR akan melakukan observasi bawah air dengan ROV dan menurunkan penyelam untuk mengobservasi secara fisik langsung di palka-palka dan di benda barang yang ada di situ.

"Observasi bawah air dengan ROV sudah kita dapatkan. Kemudian kita menurunkan penyelam, mengobservasi secara fisik langsung di palka-palka dan di benda barang yang ada di situ," katanya.

Sementara untuk jumlah penyelam yang akan diturunkan sebanyak 22 orang, namun ada beberapa yang tidak bisa diturunkan karena alasan kesehatan. "Ada beberapa yang tidak bisa kita turunkan sebagai penyelam," kata Eko.

"Mohon doanya, mudah-mudahan tim bisa bekerja cepat. Kami juga berpacu dengan waktu," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us