Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemakaman Mbok Yem Tunggu 3 Anaknya Pulang

Suasana rumah duka Mbok Yem di desa Gonggang Kecamatan Poncol Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times – Suasana duka menyelimuti Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, setelah kabar wafatnya Wakiyem (82), sosok yang akrab disapa Mbok Yem. Jenazah tokoh perempuan yang dikenal luas oleh para pendaki Gunung Lawu ini masih disemayamkan di rumah duka, menunggu kedatangan ketiga anaknya yang masih dalam perjalanan pulang dari perantauan.

1. Ratusan pelayat padati rumah duka

Suasana rumah duka Mbok Yem di desa Gonggang Kecamatan Poncol Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Pantauan di lokasi, ratusan pelayat dari berbagai kalangan terus berdatangan sejak Rabu (23/4/2025) sore. Tak hanya warga sekitar, sejumlah penyanyi hingga para pendaki yang pernah bertemu dengan Mbok Yem di puncak Lawu pun turut hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.

"Pemakamannya masih menunggu semua anaknya datang. Jarak dari rumah duka ke lokasi pemakaman sekitar satu kilometer,” ujar Slamet, Kepala Dusun Dagung.

Liang lahat untuk Mbok Yem sudah dipersiapkan sejak pukul 17.00 WIB. Namun prosesi pemakaman baru akan dilaksanakan setelah semua anaknya tiba di rumah duka.

2. Tiga Minggu dirawat di rumah sakit

Suasana rumah duka Mbok Yem di desa Gonggang Kecamatan Poncol Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Slamet mengisahkan bahwa Mbok Yem sempat menjalani perawatan selama hampir tiga minggu di RSUD Aisyah Ponorogo karena sakit komplikasi. Setelah itu, ia sempat pulang sebentar ke rumah sebelum kembali dibawa ke rumah sakit karena kondisi yang memburuk.

"Kami sempat menjenguk beliau di rumah. Saat itu masih bisa diajak bercanda. Tapi beberapa hari terakhir, kondisinya melemah dan tak mampu lagi bangun dari tempat tidur. Akhirnya kami mendapat kabar beliau meninggal,” ucap Slamet.

3. Semua orang merasa kehilangan

Almarhum Mbok Yem saat turun gunung Lawu. IDN Times/ Riyanto.

Mbok Yem dikenal sebagai penjaga warung legendaris di puncak Gunung Lawu. Sosoknya yang ramah dan penuh semangat membuatnya begitu dicintai oleh para pendaki dari berbagai penjuru. 

Kepergian Mbok Yem meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang yang pernah merasakan hangatnya sapaan dan segelas minuman hangat di warungnya yang sederhana di atas gunung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Zumrotul Abidin
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us