Pasutri Lansia di Tulungagung Menjadi Korban Ledakan Gas Elpiji

- Pasutri lansia di Tulungagung menjadi korban ledakan gas elpiji
- Korban sedang memperbaiki tabung gas elpiji saat terjadi kebocoran yang menyebabkan ledakan
- Korban mengalami luka bakar cukup parah hingga 50 persen akibat ledakan tersebut
Tulungagung, IDN Times - Pasutri lansia di Kabupaten Tulungagung menjadi korban ledakan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram. Korban diketahui bernama Djuwari (80) dan Siti Mariyam (75) warga Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo. Kedua korban mengalami luka bakar cukup parah dan kini menjalani perawatan di RSUD dr Iskak Tulungagung. Diduga tabung gas elpiji mengalami kebocoran dan menyambar api yang ada di dekatnya.
1. Korban sedang memperbaiki tabung gas elpiji

Kapolsek Pagerwojo, AKP Guruh Yudhi Setiawan mengatakan peristiwa tersebut bermula saat pasangan ini sedang beraktivitas di dapur. Keduanya hendak memasak untuk persiapan buka warung. Korban Djuwari sedang mengganti tabung gas elpiji yang kosong dengan baru. Namun, setelah dipasang ternyata gas tidak keluar.
"Djuwari lalu mencoba memperbaiki dengan menusuk katup tabung gas menggunakan gunting, berharap gas bisa keluar normal," ujarnya, Kamis (17/7/2025).
2. Katup gas elpiji di tabung tidak bisa tertutup

Upaya perbaikan ini justru berakibat fatal. Katup tabung gas tidak bisa tertutup kembali sehingga gas terus keluar dan memenuhi ruangan dapur. Situasi makin berbahaya karena di dekat kompor gas terdapat tungku kayu yang masih menyala. Akibatnya terjadi ledakan dengan suara yang cukup keras. "Kedua korban langsung tergeletak di lokasi dan mengalami luka serius di sekujur tubuhnya," tuturnya.
3. Korban alami luka bakar hingga 50 persen

Saksi yang berada di lokasi kejadian langsung membawa korban ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk mendapat pertolongan medis. Korban diketahui mengalami luka bakar hingga 50 persen akibat ledakan ini. Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti, termasuk tabung gas dan selang regulator yang rusak. "Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti ledakan," pungkasnya.