Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Orasi Ketum PBNU di Lirboyo: Kita tidak akan menyerah menjadi Santri

Screenshot 2025-10-21 095550.png
Tangkapan layar youtube Lirboyo saat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf berpidato di tengah acara Lirboyo Bersholawat: Mensyukuri Hari Santri 2025. (Dok. Lirboyo)
Intinya sih...
  • Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menegaskan bahwa menjadi santri adalah pilihan luhur sebagai penerus ajaran ilmu dan agama Rasulullah Muhammad SAW.
  • Gus Yahya juga menyebut para ulama NU sebagai gudangnya ilmu dan pintu-pintunya ilmu, serta mengajak para santri untuk memasuki agama dari pintu pintunya.
  • Menjadi santri di Lirboyo adalah keyakinan bahwa apa yang diajarkan masyayikh adalah ajaran agama yang haq yang diajarkan Nabi Muhammad tanpa penyelewengan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kediri, IDN Times - "Santri..! Siap bela Lirboyo? Siap bela Pesantren? Siap bela NU? Siap bela Indonesia?"

Deretan pertanyaan penegas itu, menjadi pembuka orasi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf yang dijawab ribuan santri dalam acara Lirboyo Bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf: Mensyukuri Hari Santri 2025, di Lapangan Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Senin (20/10/2025) malam.

"Kita semua sudah memilih menjadi santri. Apapun yang dikatakan orang untuk menjelek-jelekan santri, untuk merendahkan pesantren, untuk menghina kiai, untuk selama-lamanya kita tetap santri. Insyaallah segenap anak turun kita tetap menjadi santri ila yaumil qiyamah," kata Gus Yahya.

Ia menuturkan, bahwa menjadi santri adalah pilihan luhur sebagai penerus mengajarkan ajaran ilmu dan agama yang disebarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Menurutnya memilih menjadi santri itu karena ingin melaksanakan agama ini dari sumber yang benar.

"Hadratus Syekh Kiai Muhammad Hasyim Asy’ary telah menyebut para ulama yang tergabung dalam NU adalah para ulama yang memegang wewenang mengajarkan agama, karena beliau-beliau menerima ilmu dengan sangat yang muttasil ila hadratirrasul Muhammad SAW."

Gus Yahya juga menyitir ungkapan pendiri NU Kiai Muhammad Hasyim Asy’ary bahwa para ulama telah mengambil ilmu dari orang-orang sebelumnya, dengan sanat bersambung terus sampai Nabi Muhammad. Para ulama NU disebut juga sebagai gudang-gudangnya ilmu dan pintu-pintunya ilmu, dan barang siapa meraih ilmu tidak melalui pintu, berarti maling.

Ia juga menyebut bahwa para santri hendaknya mengambil dan memasuki agama dari pintu pintunya. Karena llmu yang dipelajari santi, agama yang kita pelajari santri, adalah dari ajaran Nabi Muhammad SAW.

"Kita memilih menjadi santri Lirboyo, karena kita yakin bahwa masyayikh Lirboyo ini sejatinya pintunya ilmu, pintunya agama. Maka apapun yang dikatakan orang kita tak akan pernah berkecil hati, tidak pernah kendor menjadi santri. Kita tidak akan pernah menyerah, tidak akan berhenti menjadi santri, kita akan mendidik anak turun kita menjadi santri ila yaumil qiyamah. Santri jaminan kemuliaan masa depan bagi NKRI," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Fosil Gajah Purba Berusia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

21 Okt 2025, 13:29 WIBNews