Fosil Gajah Purba Berusia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

- Fosil gajah purba Stegodon berusia 800 ribu tahun ditemukan di Hutan Tritik, Nganjuk, Jawa Timur.
- Kerangka fosil ini relatif lengkap dengan rahang bawah, tulang panggul, gading, dan tulang kaki yang ditemukan.
- Lapisan batuan menunjukkan usia geologis sekitar 800.000 tahun dan memperkuat teori migrasi fauna purba Asia ke Nusantara.
Nganjuk, IDN Times - Penemuan bersejarah kembali terjadi di Jawa Timur (Jatim). Tim Museum Geologi Bandung menemukan fosil gajah purba atau Stegodon di kawasan Hutan Tritik, Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Fosil ini diperkirakan berusia sekitar 800 ribu tahun, dengan kondisi kerangka yang relatif lengkap, sebuah temuan langka di dunia arkeologi Indonesia.
Penemuan tersebut merupakan hasil eksplorasi lanjutan dari survei awal tahun 2024, yang mengindikasikan adanya lapisan batuan purba di kawasan itu. Ekskavasi dilakukan oleh Tim Museum Geologi Bandung bersama Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Nganjuk serta Komunitas Kota Sejuk, sebuah kelompok pemerhati sejarah dan lingkungan lokal.
Ketua Tim Kerja Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi, Unggul Prasetyo Wibowo, mengatakan bahwa kerangka yang ditemukan sejauh ini menunjukkan keutuhan yang luar biasa.
“Kita berharap ini satu individu yang cukup lengkap. Bagian yang sudah ditemukan antara lain rahang bawah lengkap dengan gigi, sepasang tulang panggul (pelvis), satu gading, beberapa tulang rusuk, dan sebagian tulang kaki,” ujar Unggul.
Ia menambahkan bahwa temuan rahang dan gigi merupakan komponen kunci dalam proses identifikasi spesies. Berdasarkan karakteristik gigi yang ditemukan, tim memastikan bahwa fosil tersebut berasal dari gajah purba jenis Stegodon, nenek moyang gajah modern yang pernah hidup di kawasan Asia Tenggara.
“Kami sudah melihat karakter gigi yang khas dari gajah purba Stegodon. Ini menjadi bukti kuat bahwa hewan tersebut pernah hidup di wilayah ini,” tambahnya.
Lapisan batuan tempat fosil ditemukan juga menunjukkan usia geologis sekitar 800.000 tahun, menempatkannya pada masa Pleistosen Tengah, era di mana banyak mamalia besar mendiami pulau Jawa. Temuan ini semakin memperkuat teori bahwa Jawa Timur merupakan salah satu wilayah penting dalam peta migrasi fauna purba Asia ke Nusantara.
Ekskavasi di lokasi diperkirakan akan berlangsung selama sepuluh hari, untuk menggali sisa-sisa kerangka dan memastikan tidak ada bagian fosil yang rusak akibat erosi atau aktivitas manusia.
Sementara itu, Humas Komunitas Kota Sejuk, Sukadi, menyebut bahwa kawasan Desa Tritik memang sudah lama dikenal sebagai “ladang fosil”. Sejumlah fosil hewan purba lain juga ditemukan di sekitar lokasi.
“Di sekitaran lokasi ini juga banyak telah ditemukan fosil-fosil. Jadi tidak hanya fosil Stegodon, tapi juga rusa purba dan beberapa hewan lain,” pungkasnya.
Jika proses ekskavasi dan konservasi berjalan lancar, fosil ini rencananya akan dibawa ke Museum Geologi Bandung untuk diteliti lebih dalam dan dipamerkan kepada publik.