Pemprov Jatim Kirim 26,5 Ton Bantuan ke Sumatra

- Pemprov Jatim mengirim 26,5 ton bantuan kemanusiaan ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
- Bantuan terdiri dari makanan cepat saji, sandang, obat-obatan, perlengkapan keluarga, hingga alat kebersihan rumah tangga.
- Pemprov Jatim juga menyalurkan bantuan keuangan sebesar Rp5 miliar untuk Sumatera Utara, Rp3 miliar untuk Aceh dan Rp2,5 miliar untuk Sumatera Barat.
Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirim total 26,5 ton bantuan kemanusiaan untuk korban banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bantuan kloter pertama ini diberangkatkan langsung dari Terminal Kargo Bandara Juanda, Kamis (4/12/2025), dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono.
Adhy menjelaskan bahwa dalam pengiriman tahap awal ini, bantuan untuk Sumatera Utara mencapai 13,5 ton, sementara bantuan untuk Aceh sebanyak 13 ton. Pengiriman bantuan ke Sumatera Barat dijadwalkan menyusul pada hari berikutnya.
“Bantuan ini merupakan instruksi langsung dari Ibu Gubernur Khofifah. Barang yang kami kirim telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setelah sepekan masa tanggap darurat,” kata Adhy.
Bantuan terdiri dari berbagai kebutuhan mendesak: permakanan cepat saji, sandang, obat-obatan, perlengkapan keluarga, hingga alat kebersihan rumah tangga seperti sapu, sikat, ember, dan cairan pembersih. Menurut Adhy, komposisi bantuan ini mengikuti perkembangan situasi di lapangan—di mana kebutuhan masyarakat mulai bergeser dari makanan instan menuju peralatan kebersihan.
Selain bantuan barang, Pemprov Jatim juga menyalurkan bantuan keuangan kepada tiga provinsi terdampak, sesuai Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri. Yakni Rp5 miliar untuk Sumatera Utara, Rp3 miliar untuk Aceh dan Rp2,5 miliar untuk Sumatera Barat
“Bantuan keuangan ini fleksibel dan bisa digunakan pemerintah daerah di sana untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak,” ujar Adhy.
Bantuan kloter pertama ini diangkut menggunakan 14 truk lebih sebelum diterbangkan melalui pesawat kargo. Seluruh bantuan dihimpun dari berbagai elemen di Jawa Timur perangkat daerah Pemprov Jatim, pemerintah kabupaten/kota, perusahaan melalui CSR, NGO, dan donasi masyarakat.
Adhy secara khusus menegaskan bahwa seluruh proses distribusi dilakukan dengan prinsip akuntabilitas. “Kedatangan kami ke Terminal Kargo Juanda untuk memastikan seluruh donasi masyarakat aman, tercatat, dan segera dikirim. Kami akan menyalurkan dengan amanah,” tegasnya.



















