Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Beredar Pesan Berantai Beras Dicuci Bahan Pemutih, Begini Klarifikasi Polisi

Ilustrasi Hoaks
Ilustrasi Hoaks
Intinya sih...
  • Polisi klarifikasi pesan berantai soal beras berpemutih dari UD Widodo sebagai hoaks.
  • Polisi beberkan ciri-ciri narasi hoaks untuk mencegah penyebaran informasi palsu.
  • Polisi minta masyarakat tenang karena Satgas Pangan masih rutin melakukan pengawasan distribusi beras dan bahan pangan lainnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Malang, IDN Times - Beredar pesan berantai soal penggerebekan produsen beras di UD Widodo yang berlokasi di Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Pesan berantai ini menjadi viral karena memiliki narasi panjang yang memuat beras tersebut dicuci bahan kimia pemutih. Beredar juga daftar merek beras berbahaya dari UD Widodo, hingga imbauan agar masyarakat melapor ke Satgas Pangan.

1. Polisi memastikan UD Widodo adalah kasus lama pada 2017

IMG-20251205-WA0010.jpg
Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar. (IDN Times/Istimewa)

Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar mengungkapkan informasi tersebut adalah hoaks. Menurutnya kasua UD Widodo adalah kasus lama yang kembali diunggah. Padahal kasus ini sudah diungkap pada 2017 lalu.

"Informasi itu merupakan kasus lama, penanganan kasus UD Widodo terjadi pada tahun 2017. Saat ini tidak ada penggerebekan baru, tidak ada penyegelan baru, dan tidak ada temuan beras kimia seperti yang disebutkan," terangnya pada Jumat (5/12/2025).

Ia menjelaskan jika saat itu UD Widodo mengolah beras tidak layak dengan dicuci dengan campuran pestisida dan tawas. Kemudian membungkus dan memasarkan berbagai merek beras berbahaya ke seluruh Indonesia dengan berbagi merek. "Tapi narasi yang kini beredar merupakan pesan lama tahun 2017 yang kembali dimunculkan tanpa konteks," jelasnya.

2. Polisi beberkan ciri-ciri narasi hoaks untuk mengecoh masyarakat

ilustrasi hoaks/hoax (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi hoaks/hoax (IDN Times/Aditya Pratama)

Bambang mengungkapkan salah satu karakter khas hoaks adalah tidak adanya tanggal kejadian yang jelas, sehingga publik mudah terkecoh menganggap informasi tersebut baru terjadi. Padahal kasus ini adalah kasus lama dan UD Widodo sudah tidak ada lagi di Bululawang.

"Jika diperhatikan, pesan berantai itu tidak mencantumkan waktu, ini ciri utama hoaks. Polres Malang mengimbau masyarakat untuk tidak langsung percaya dan tidak menyebarkan ulang informasi yang sumbernya tidak jelas," tegasnya.

3. Polisi minta masyarakat tenang, karena Satgas Pangan masih rutin melakukan sidak

Suasana lapak pedagang di Pasar Kepanjen saat Ramadan 2025. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Suasana lapak pedagang di Pasar Kepanjen saat Ramadan 2025. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Bambang memastikan Polres Malang bersama Satgas Pangan rutin melakukan pengawasan distribusi beras maupun bahan pangan lainnya. Bila ada temuan nyata, ia memastikan akan menyampaikan pada masyarakat secara resmi, sehingga masyarakat diminta tenang dan tidak terpengaruh kabar menyesatkan.

"Bijaklah dalam menerima informasi, terutama yang beredar lewat WhatsApp. Pastikan ada sumber resmi dan waktu kejadian yang jelas. Bila ragu, silakan hubungi kepolisian melalui nomor 110," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

PELNI Gratiskan Angkut Barang Bantuan untuk Bencana di Sumatra

05 Des 2025, 17:46 WIBNews