Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_2025-07-08-13-25-09-85_6012fa4d4ddec268fc5c7112cbb265e7.jpg
Operasi pencarian KMP Tunu Pratama Jaya. (Dok. SAR)

Intinya sih...

  • Operasi pencarian KMP Tunu Pratama Jaya diperpanjang selama tiga hari oleh tim gabungan.

  • Hasil operasi laut pada hari keenam belum membuahkan hasil, namun KRI Fanildo telah mengidentifikasi objek logam tinggi yang diduga kapal tersebut.

  • Rencana selanjutnya adalah menyusun data hasil dari side scan sonar di bawah air menjadi gambar tiga dimensi untuk memastikan objek diduga bangkai kapal.

Surabaya, IDN Times -Tim gabungan memutuskan untuk memperpanjang operasi gabungan pencarian KMP Tunu Pratama selama tiga hari ke depan. Perpanjangan tersebut dilakukan lantaran masih banyak korban yang belum ditemukan.

"Atas pertimbangan kemanusiaan kami dan aarahan sub coordinator yang memonitor jalannya operasi dari Jakarta kami akan memperpanjang operasi selanjutnya. Mengingat masih adanya korban yang perlu kita evakuasi," ujar Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda Ribut Eko Suyatno.

Eko menyampaikan hasil operasi laut pada hari keenam pencarian, Selasa (8/7/2025) kemarin, pantauan SRU darat, udara, dan laut pada hari ini belum membuahkan hasil. Tetapi, operasi bawah laut menggunakan KRI Fanildo, menunjukkan hasil dugaan titik KMP Tunu Pratama Jaya mulai teridentifikasi.

KRI Fanildo mengunakan side scan sonar telah mengidentifikasi objek logam tinggi yang diduga KMP Tunu Pratama Jaya. Titiknya berada di tengah Selat Bali. "Ada satu kemajuan signifikan dari pendeteksian bawah air yang dilakukan oleh KRI Fanildo dengan tim hidrografi," jelasnya.

Sementara itu, Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana TNI Endra Hartono menjelaskan KRI Fanildo telah melakukan identifikasi bawah area di 6 titik atau referensi yang tersebar di sejumlah area di Selat Bali, namun indikasi kuat adanya keberadaan logam berada di refensi 4.

"Setelah mendeteksi dengan set sonar untuk kapal yang diduga berada di titik refrensi 4 atau di lihat di peta adalah pas tengah-tengah," ujarnya.

Rencana selanjutnya, tim hidorgrafi sedang menyusun data hasil dari side scan sonar di bawah air menjadi gambar tiga dimensi. Sehingga, bisa diketahui kondisi dan kantur laut untuk memastikan objek diduga bangkai kapal. "Untuk hasil terkait dengan riwayat dan sebagainya yang masih dalam proses," tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang- Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut membawa sekitar 65 orang.

Per Rabu (9/7/2025) pagi, total korban yang berhasil dievakuasi adalah 40 orang. 40 tersebut 10 orang di antaranya meninggal dunia, 30 lainnya selamat. Sisanya masih dalam pencarian.

Editorial Team