Dua Jenazah KMP Tunu Pratama Ditemukan Pagi Tadi Teridentifikasi

- Dua jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan di Banyuwangi pagi tadi telah teridentifikasi sebagai Muhammad Aris Setiawan dan Ridho Anggoro.
- Keduanya bukan dalam data manifes penumpang, tetapi berhasil diidentifikasi melalui sidik jari serta data ante mortem mulai gigi hingga pakaian yang dikenakan.
- Total 10 jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya telah berhasil diidentifikasi, dengan 40 orang dievakuasi setelah kapal tenggelam di Selat Bali.
Banyuwangi, IDN Times - Dua jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan, Selasa (8/7/2025) pagi telah terindentifikasi identitansnya. Korban adalah Muhammad Aris Setiawan dan Ridho Anggoro. "Alhamdulillah berkat kerja keras tim DVI yang tidak kenal lelah, berhasil mengidentifikasi dua jenazah dimaksud dan terkonfirmasi adalah penumpang dari KMP Tunu Pratama Jaya," ujar Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra.
Rama menjelaskan, Muhammad Aris Setiawan adalah korban yang ditemukan di Kecamatan Muncar pada pukul 01.42. Aris merupakan warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Kemudian, Ridho Anggoro adalah korban yang ditemukan pukul 05.30 WIB. Ridho merupakan warga Desa/Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi.
Rama juga memastikan bahwa Aris dan Ridho adalah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Tetapi, keduanya tidak ada dalam data manifes penumpang. "Untuk dua jenazah ini terdata nonmanifest," katanya.
Sementara itu, Kasubdit Dokpol Polda Jatim, AKBP Adam Bimantoro mengatakan, korban Aris berhasil teridentifikasi dari sidik jari dan properti yang ia kenakan. Lalu untuk korban Ridho terindentifikasi berdasarkan kecocokan data ante mortem mulai gigi hingga pakaian yang dikenakan. "Sampai hari ini tim gabungan telah berhasil mengindentifikasi 10 jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya," jelas Adam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dua jenazah korban KMP Tunu Pratama Jaya Kembali ditemukan, Selasa (8/7/2025). Dua jenazah itu ditemukan di Selat Tanjung Anjir, Sembalungan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Dengan penemuan dua korban tersebut, kini total jenazah yang telah ditemukan adalah 10 orang. Delapan jasad telah teridentifikasi identitasnya.
Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno mengatakan, jenazah pertama ditemukan oleh nelayan di Selat Tanjung Anjir, Sembalungan, Muncar, Banyuwangi pukul 01.24 WIB. Jenazah kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Perikanan Muncar untuk dibawa ke RSUD Blambangan, Banyuwangi.
"Ciri-ciri korban selanjutnya, saat ini dalam proses identifikasi oleh rekan-rekan polri ya dalam hal ini DVI Polri," ungkap Eko saat konferensi pers, Selasa (8/7/2025).
Kemudian, jenazah kedua juga ditemukan oleh nelayan di Selat Tanjung Anjir sekitar pukul 06.28 WIB. Jenazah lalu dievakuasi dan dibawa ke RSUD Blambangan, Banyuwangi untuk proses identifikasi. "Kemudian pukul 06.28 WIB ini menggunakan perahu karet dan speed boat dari Pol Air, tiba di lokasi penemuan dan dibawa perjalanan menuju darat," terangnya.
Dengan penemuan dua jenazah tersebut, pihaknya telah memerintahkan Polres dan jajarannya, serta Kodim dan jajarannya untuk menginformasikan kepada masyarakat termasuk nelayan bila menemukan korban untuk segera melapor. "Kepada masyarakat nelayan, manakala dalam perjalanan ke laut menemukan objek benda terapung diduga korban, agar menginfokan dan melaporkan kepada kita semua," terang dia.
Atas penemuan dua jenazah ini, pihaknya juga memerintahkan kepada manajemen ASDP Pelabuhan Ketapang untuk memberikan informasi kepada keluarga korban atas temuan dua jenazah. Sehingga, keluarga yang menunggu bisa segera menyiapkan data ante mortem yang diperlukan untuk identifikasi korban.
"Sehingga apa yang sudah kita temukan, kita dapatkan, mereka lah yang pertama kita beritahu. Sehingga mereka bisa, kita ambil sampling yang sudah terkumpul, sesuai atau tidak ante mortem yang ada untuk post mortem," katanya.
Dengan adanya data ante mortem, proses identifikasi korban bisa segera selesai. Dan keluarga yang menunggu mendapatkan kepastian. "Sehingga proses ini bisa cepat. Tolong kepada rekan-rekan perwakilan dari kodim, ataupun polsek, mendampingi pihak ASDP untuk menemui keluarga korban, keluarga korban saat ini mereka menunggu informasi kita semua," pungkas dia.
KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang- Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025). Kapal tersebut membawa sekitar 65 orang. Per Selasa (8/7/2025) pagi, total korban yang berhasil dievakuasi adalah 40 orang. 40 tersebut 10 orang di antaranya meninggal dunia, 30 lainnya selamat. Sisanya masih dalam pencarian.