Surabaya, IDN Times - Surabaya Survey Center (SSC) merilis hasil surveinya, tentang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020, Rabu (9/1). Beberapa nama yang berpotensi pun mulai bermunculan.
Salah satu nama yang baru yang muncul yaitu Bayu Airlangga. Pria 27 tahun yang merupakan menantu Gubernur Jatim Soekarwo ini mampu merangsek lima besar di tengah nama beken Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana dan Puti Guntur Soekarno.
Melihat hal ini, pria yang juga merupakan Ketua Muda Mudi Demokrat tersebut mengaku tak mau jemawa. Dia memilih menyerahkan sepenuhnya pada kebijakan partai nantinya. "Ya nanti itu itu kan kebijakan partai. Saya pribadi fokus ke Pileg dan Pilpres dulu," ujarnya dikonfirmasi, Kamis (10/1).
Bayu menambahkan bahwa dirinya hanyalah anggota Partai Demokrat. Untuk bisa menjadi Cawali, harus melalui proses dari internal partai. "Kita ini prajurit. Apa yang menjadi kebijakan partai akan kita jalankan. Lagi pula Pilwali Surabaya masih dua tahun lagi," tambahnya.
Sementara itu, pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (UNAIR), Yayan Sakti Suryandaru mengungkapkan jika fenomena ini bisa menjadi pertanda yang baik. "Karena publik sekarang cenderung suka hal yang baru di pemerintahan," katanya, Kamis (10/1).
"Bisa dilihat dari pola Pilgub Jatim 2018, Gus Ipul yang petahana bisa dikalahkan Khofifah. Ini karena mereka menginginkan adanya perubahan di pemerintahan," tambahnya.
Tak hanya di tengah-tengah nama para politisi senior, Bayu unggul jika dibandingkan tokoh muda lainnya. Beberapa nama politikus muda yang ada dalam survei itu antara lain, M. Habibur Rahman, M. Abid Umar, dan M. Nur Arifin.
Survei popularitas SSC menunjukkan Bayu menempati posisi pertama. Ia mendapatkan 26,6 persen diikuti M. Habibur Rahman dengan 14,8 persen. Lalu, M. Abid Umar serta Wakil Bupati Trenggalek, M. Nur Arifin alias Cak Ipin dengan 13,4 persen.
Untuk diketahui, hasil yang dirilis oleh SSC berdasarkan survei yang dilaksanakan mulai 20-31 Desember 2018 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya. Riset ini dilakukan kepada 1.000 responden melalui teknik stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih sebanyak 3,1 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.