Momen Menko Cak Imin Beri Wejangan Murid SR Unesa Biar Gak Kabur

- Momen Menko Cak Imin memberi wejangan dan semangat kepada 100 murid SR Unesa.
- Cak Imin ingin para murid agar terus semangat dalam belajar dengan janji beasiswa kuliah di Unesa.
- Kepala SR Unesa memastikan tidak ada murid yang mundur atau kabur, meski ada beberapa yang kurang.
Surabaya, IDN Times - Sebanyak 100 murid Sekolah Rakyat (SR) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berseragam olahraga warna biru tampak duduk rapi di sebuah kantin, Kamis (14/8/2025) siang. Di depan mereka sudah tersaji makanan. Ada nasi putih, sayur mayur dan lauk pauk berupa ikan mujair.
Dengan sabar, mereka tak buru-buru menyantap makanan. Karena di depannya saat ini, ada Menteri Koordintor (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar. Cak Imin--sapaan karibnya- yang lengkap dengan peci hitamnya, sedang memberi wejangan serta semangat kepada para murid.
Intinya, Cak Imin ingin para murid agar terus semangat dalam belajar. Terlebih, beasiswa kuliah sudah menanti. Dijanjikan langsung oleh Rektor Unesa, Nurhasan. "Salah satu yang sudah dijanjikan Pak Rektor. Lulus SR, dapat beasiswa di Unesa. Tentu dengan kemampuan akademis yang harus terus dipupuk selama 3 tahun," ujarnya.
Pria yang juga Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini tidak ingin ada murid SR Unesa gugur di tengah jalan. Entah itu mundur. Entah itu kabur. Ia tidak mau menerima laporan tentang. Menurutnya, semua harus tertib. Karena sedang dididik. Sebagai generasi emas.
Kalau pun ada di SR lainnya, Cak Imin masih memakluminya. Karena ini bagian dari proses. Tapi sekali lagi, tetap harus menjadi perhatian bersama. Agar fenomena itu tidak meluas. Tidak menular ke SR lain. Termasuk SR Unesa.
"Itu wajar, pasti ada error yang terjadi. Perubahan kultur kehidupan sehari-hari itu pasti ada," katanya. "Itu nanti akan kita approach, akan kita lakukan penelusuran paketnya apa. Itu proses biasa. Ada yang nggak pernah tinggal di rumah, kemudian sekarang harus tinggal di asrama," tambah dia.
Dari pihak pemerintah, Cak Imin menegaskan tak boleh tinggal diam. "Pokoknya semua yang bermasalah kita tangani. Semua yang bermasalah kita tangani. Karena masuk di sini kan tanpa syarat. Syaratnya hanya satu. Desil satu," tegasnya.
Sementara itu, Kepala SR Unesa, Prapti Wardani memastikan bahwa sejauh ini sekolah yang dipimpinnya berjalan sesuai rel yang ada. Tidak ada murid yang mundur. Apalagi kabur. Semuanya tetap ikut prosedur.
"Sementara tidak ada, mudah mudahan tidak ada yang mundur," ungkapnya. "Alhamdulillah ndak ada di sini (yang kabur), di sini ketat soalny, ada security dari Unesa, SR juga ada security, jadi berlapis," imbuh Prapti.
Hanya saja ada beberapa yang kurang. Ia mencontohkan bahwa ada murid yang masih ingin pulang. Sekadar bertemu keluarga tercinta. Tapi pihak sekolah dan asrama kerap memberi penguatan. Sehingga rasa rindu itu dapat ditunda.
Selain itu, untuk tenaga pendidikan juga ada yang kurang. Sementara ini di SR Unesa kekurangan satu guru agama Kristen. Pihak sekolah sudah mengajukan ke kementerian terkait. Karena memang butuh. Di sini ada lima murid beragama Kristen.
"Yang kekurangan, saya sudah mengajukan, ya, menunggu acc aja. Mengajukannya langsung ke mensos, ada fasilitas di group untuk membuat surat permohonan," pungkasnya.