Merangkul hingga Mau Dikritik, Harapan Millennials untuk Khofifah Emil
Surabaya, IDN Times - Warga Jawa Timur (Jatim) nampaknya tengah bersiap menyambut Gubernur dan Wakil Gubernurnya yang baru, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak. Mereka akan dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2). Tentunya, harapan tinggi disematkan kepada kedua pundak mereka yang akan menggantikan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Nah, IDN Times pun merangkum beberapa harapan dari millennials di Surabaya.
1. Bisa rangkul millennials
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Ahmad Noor Fuadi (23), berharap agar ada program yang bisa dilaksanakan untuk millennials di Jatim. Karena pada visi misi belum ada program ril yang fokus untuk para pemuda.
"Maka dari itu sudah saatnya ada progam yang berfokus untuk kalangan pemuda. Selebihnya kita berharap pembangungan di Jatim bisa lebih baik dari era Pakde Karwo," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (13/2).
2. Rangkul bupati/wali kota wujudkan visi misi bidang pendidikan
Sementara itu, salah satu guru muda SMK di Surabaya, Dewi Eka Anggraini (23) menyampaikan harapannya agar Khofifah-Emil bisa bekerjasama dengan seluruh jajaran. Mulai dari kepala dinas pemprov sampai bupati dan wali kota untuk mewujudkan pemerintahan yang menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat.
"Bisa menyatukan visi dan misi terutama di bidang pendidikan, agar tidak terulang kembali masalah yang dapat merugikan siswa," kata Dewi.
3. Mau dikritik dan menerima saran
Sedangkan, jurnalis muda Surabaya, Hilda Meirisa (22) menyampaikan, agar Khofifah-Emil bisa dekat dan merangkul wartawan seperti Pakde Karwo dan Gus Ipul. Dia juga ingin keduanya tetap mau menerima kritik dan saran dari para awak media. "Tetap membumi seperti waktu kampanye, dan ingat janji-janjinya," ucapnya.
4. Buat program buat pengusaha
Salah satu pelaku usaha, Putri Cahya Ningsih (23) juga menaruh harapan kepada pemimpin Jatim yang baru. Menurutnya, Khofifah-Emil harus terus mendukung pengusaha besar maupun kecil. Seperti memberikan wadah untuk membuka lapangan pekerjaan dan lebih agresif terhadap permasalahan di Jatim.
"Membuat program yang positif khususnya program agar pengusaha di Jatim semakin berkembang," tutur Putri.