Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Proses pengiriman logistik dengan sepeda motor di dusun terpencil Kabupaten Jombang. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Jombang, IDN Times – Deru mesin terdengar lebih bising dari biasanya, Selasa (26/11/2024) pagi itu. sejumlah sepeda motor dengan modifikasi ban offroad tampak membelah kubangan lumpur, di jalan setapak tengah hutan kawasan Plandaan, Jombang, Jawa Timur. Sang pengendara berhati-hati menarik gasnya, karena di jok belakangnya penuh dengan logistik Pilkada.

Para petugas gabungan itu, sedang mengejar waktu untuk mendaratkan peralatan dan perlengkapan Pilkada ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) terpencil di Jombang. Hari itu juga, logistik harus sudah sampai. Mulai dari surat suara, kotak suara hingga bilik suara. Untuk bisa ke lokasi, penyelanggara Pilkada bersama aparat keamanan harus menembus hutan dengan medan yang berat usai diguyur hujan semalam.

"Kami harus mengirim logistik ini tuntas hari ini juga, tidak boleh ditunda karena ini amanah untuk pelaksanaan Pilkada yang digelar besok (Rabu, 27 November 2024),” ujar Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Plandaan, Nasrudin kepada IDN Times.

Ada empat TPS terpencil yang dituju. Ialah, TPS 006 di Dusun Nampu, TPS 007 Dusun Papringan, TPS 008 Dusun Rapahombo 008 Desa Klitih dan TPS 004 Dusun Kedungdendeng, Desa Jipurapah. Penyelenggara membagi pengiriman menjadi dua kloter. Pertama ke Dusun Nampu dan Dusun Papringan Desa Klitih. Kedua ke Dusun Kedungdendeng Desa Jipurapah dan Dusun Rapahombo Desa Klitih.

"Meski Rapahombo itu masuknya Desa Klitih tapi aksesnya jauh dan susah dengan dua dusun, Nampu dan Papringan. Malah lebih dekat dengan Desa Jipurapah, sehingga kami kirim bersamaan antara Rapahombo dan Kedungdendeng," terang Nasrudin.

Gotong royong menembus hutan dan jalanan berlumpur

Pengiriman logistik Pilkada ke TPS terpencil salah satu dusun di Jombang. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Mobil Ford Ranger berwarna oranye dengan tulisan BNPB melaju sekuat tenaga untuk menembus jalan setapak penuh lumpur. Jalanan ini menjadi satu-satunya akses menuju ke Dusun Nampu dan Papringan. Beberapa kali, mobil sempat terhenti. Pengemudi sadar, ia tidak boleh memaksakan diri. Jika sampai mobil terguling, logistik yang dimuat bisa jatuh. Berantakan dan rusak.

Sementara sejumlah petugas penyelenggara Pilkada, baik itu PPK, Panwascam, TNI/Polri terlihat fokus menjadi navigator, mencarikan jalan yang aman untuk dilintasi. Beberapa kali kubangan penuh lumpur dan air digilas paksa. Mobil pembawa logistik itu sempat macet di tengah-tengah. Namun segera bisa tertangani dengan cekatan. Tanjakan bebatuan pun tidak jadi kendala, mobil yang terhenti ditarik bersama-sama oleh petugas di lokasi. Jelang siang, logistik sampai di TPS dua dusun tersebut.

"Sebenarnya kami sudah survei jauh-jauh hari, maka dari itu armada khusus ini kami datangkan dari bantuan BPBD Jombang, karena akses yang kami lewati juga berat," ungkap Nasrudin.

Menjelang siang hari, ekspedisi logistik Pilkada dilanjutkan. Kali ini pengiriman ke dua lokasi TPS. Masing-masing ke Dusun Rapahombo Desa Klitih dan Dusun Kedungdendeng Desa Jipurapah. Pengiriman itu dimulai sekitar 10.30 WIB. Sepeda motor trail tetap menjadi andalan dalam pengiriman ini. Namun sedikit berbeda dengan dua dusun terpencil sebelumnya, kali ini petugas dibantu masyarakat setempat.

"Di sana sudah menunggu beberapa warga untuk membantu masuk ke dusun, karena pengiriman hanya bisa pakai sepeda motor," kata Nasrudin. Para warga yang datang tidak dengan tangan kosong, mereka membawa armada khusus. Sepeda motor bebek modifikasi offroad dikerahkan memuat logistik-logistik yang ada. "Kami terus mengawal agar tidak ada yang jatuh, baik itu pengendaranya maupun logistiknya," kata Nasrudin.

Dengan semangat gotong royong, logistik-logistik itu pun sampai di TPS masing-masing. Panitia Pemungutan Suara (PPS) maupun Kelompok Penyelenggara  Pemungutan Suara (KPPS) sudah bersiap di sana menyambut dengan hangat. "Logistik yang sampai langsung diperiksa lagi apakah ada yang rusak atau tidak, ketika dipastikan aman, langsung dijaga ketat untuk digunakan hari pencoblosan besok (Rabu)," kata Nasrudin.

Tua muda berbondong-bondong ke TPS

Editorial Team

Tonton lebih seru di