Batu, IDN Times - Teka-teki identitas mayat yang ditemukan di sungai Watu Ondo, dekat jembatan Cangar akhirnya terungkap. Identitas mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut adalah Bangkit Maknutu Dunirat (32).
Kapolres Kota Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama menjelaskan, jenazah korban ditemukan tewas mengapung di sungai Watu Ondo. Laporan tersebut disampaikan oleh perangkat desa Sumber Brantas terhadap Polsek Bumiaji dan diteruskan ke Polres Kota Batu pada Rabu (16/10).
Usai ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu. Saat ditemukan tak ada satupun identitas yang melekat di tubuh korban. Tangan korban juga terikat pada bagian depan dan terdapat luka robek di bagian dahi sebelah kiri.
"Bagian mata juga tampak lebam. Setelah ditemukan langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu," ucapnya Kamis (17/10).
Guna penyelidikan, jenazah tersebut kemudian diautopsi di RS Bhayangkara Hasta Brata. Dari hasil autopsi, kepolisian menemukan adanya indikasi kekerasan fisik terhadap korban. Pasalnya, ada lebam di mata serta luka robek di dahi kiri korban. Selain itu, juga ada pendarahan pada selaput otak korban.
"Dugaan awal berdasarkan hasil autopsi ada indikasi kekerasan fisik. Kemungkinan memang korban pembunuhan," tambahnya.
Setelah penemuan jenazah tersebut, Polres Kota Batu langsung berkoordinasi dengan sejumlah jajaran polres terkait. Hal itu untuk menyelaraskan bilamana ada laporan masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga. Hasilnya ditemukan ada laporan yang masuk ke Polrestabes Surabaya terkait kehilangan anggota keluarganya.
Setelah itu, Polres kota Batu langsung berkoordinasi dan ditemukan kesamaan ciri-ciri fisik dari apa yang dilaporkan dan korban.
"Laporan masuk ke Polrestabes Surabaya tanggal 15 Oktober. Setelah berkoordinasi kami langsung turunkan tim untuk menemui keluarga yaitu ibu dan istri korban yang sedang hamil 7 bulan. Ternyata pelapor adalah istri dari korban," sambungnya.
Lebih jauh, hasil dari koordinasi dengan Polrestabes Surabaya dan juga keluarga, diketahui bahwa korban sedang mengikuti training sales di kantor pusat UMC Suzuki Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Sementara sehari-hari korban bekerja di UMC Suzuki cabang Batu.
"Untuk proses penyelidikan dilakukan oleh Polrestabes Surabaya. Kami dari Polres kota Batu hanya menyampaikan temuan ini," kata mantan Kasubdit Regident Ditlantas Polda Jatim tersebut.
Sementara itu, admin UMC Suzuki cabang Batu, Radityo menjelaskan bahwa Bangkit baru bekerja sebagai sales sekitar satu bulan atau pada September 2019. Kemudian pada pertengahan Oktober ini ada training untuk pekerja baru selama tiga hari terhitung sejak 14-16 Oktober di Surabaya.
"Informasi yang kami dapatkan hilangnya pada Senin. Saat itu, seusai training, mas Bangkit menghilang tanpa kabar dan tidak ikut pelatihan hari kedua," tutupnya.