Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Masih Pendinginan, BB TNBTS Belum Bisa Memastikan Pembukaan Bromo

Kondisi kebakaran di Gunung Bromo. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sudah menutup kawasan wisata Gunung Bromo sejak Rabu (6/9/2023). Kini total sudah 10 hari Gunung Bromo ditutup dari aktivitas wisata. Padahal kini api di Gunung Bromo sudah benar-benar padam.

Ketika disinggung kapan Gunung Bromo akan dibuka, BB TNBTS mengatakan belum bisa memastikan kapan akan memulai aktivitas wisata di Gunung Bromo. Pasalnya mereka memerlukan beberapa persiapan sebelum Gunung Bromo dibuka kembali.

1. BB TNBTS masih melakukan pendinginan di Gunung Bromo

Kepala BB TNBTS, Hendro Widjanarko. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kepala BB TNBTS, Hendro Widjanarko mengatakan jika pihaknya harus memastikan jika api di Gunung Bromo telah benar-benar padam. Saat ini masih dilakukan pendinginan pada 504 hektare lahan yang telah terbakar di Gunung Bromo. Ia tidak bisa segera membuka Gunung Bromo karena perlu memastikan keselamatan para pengunjung juga nantinya.

"Prinsipnya kita secepatnya akan membuka Gunung Bromo. Tapi perlunya dilakukan rapat koordinasi kembali. Jadi kita akan adakan rapat evaluasi, apakah akan benar-benar aman. Kalau memang siap maka akan segera kita buka," terangnya saat dikonfirmasi pada Sabtu (16/9/2023).

Hendro mengatakan jika pihaknya sangat berhati-hati dalam menentukan langkah selanjutnya. Ia tidak ingin ada kejadian yang terulang kembali di Gunung Bromo.

2. Ditjen KSDAE mengatakan jika penyedia wisata dan wisatawan harus juga siap saat Gunung Bromo dibuka

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Prof Satyawan Pudyatmoko. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Prof Satyawan Pudyatmoko mengatakan jika saat Gunung Bromo dibuka nanti bukan hanya BB TNBTS yang siap. Tapi pihak penyedia wisata dan wisatawan juga harus siap saat Gunung Bromo dibuka kembali.

"Artinya mari sama-sama mengawasi wisatawan yang dibawa masuk. Kita (BB TNBTS) memang tidak memiliki kewenangan memeriksa barang bawaan wisatawan," jelasnya.

Namun, ia mengatakan jika nantinya akan ada mengecewakan barang bawaan pada wisatawan. Ini dilakukan agar tidak ada lagi yang membawa flare, petasan, atau kembang api. Selain itu, akan ditambah papan-papan pemberitahuan agar tidak bermain api di kawasan Bromo Tengger Semeru.

"Kita hanya cek saja, dan bukan membongkar. Intinya tidak membawa flare, petasan, dan kembang api. Ditambah juga akan dipasang papan-papan peringatan, kalau perlu sejak di pintu masuk sudah diberikan peringatan bahwa bermain api," ucapnya.

3. Siap-siap berhadapan dengan hukum jika melanggar peraturan dari BB TNBTS

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Prof Satyawan Pudyatmoko. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Satyawan menyampaikan jika BB TNBTS akan sangat tegas untuk menegakkan peraturan. Terutama peraturan tentang tidak boleh membawa bahan yang memicu api di Gunung Bromo. Ini dilakukan agar tidak terjadi kejadian kebakaran di Gunung Bromo lagi karena flare.

"juga perlu diingatkan bahwa kalau sampai terjadi kelabakan itu ada konsekuensi hukum baik itu pidana maupun administratif. Karena kerugian akibat kebakaran ini cukup besar," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us