Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lirboyo Restui Pertemuan Kiai Sepuh Bahas PBNU, Ini Syaratnya

Lambang Nahdlatul Ulama. (Dok. NU Online)
Lambang Nahdlatul Ulama. (Dok. NU Online)
Intinya sih...
  • Belum ada jadwal pasti pertemuan kiai sepuh di Ponpes Lirboyo
  • Kedua belah pihak yang berkepentingan harus hadir dalam pertemuan
  • Wacana pemakzulan ketua umum PBNU muncul dari hasil rapat pengurus syuriah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kediri, IDN Times - Keluarga Ponpes Lirboyo Kediri membenarkan adanya rencana pertemuan sejumlah ulama NU. Para kiai sepuh dikabarkan akan segera menggelar pertemuan di Ponpes tersebut. Pertemuan ini dilakukan guna membahas permasalahan internal antara Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dengan jajaran pengurus Syuriah PBNU. Pihak keluarga Ponpes Lirboyo sendiri mengaku siap untuk menjadi tuan rumah dalam pertemuan ini. Meskipun begitu, mereka memberikan persyaratan agar pertemuan dapat dilakukan di Lirboyo.

Pengasuh Ponpes Lirboyo KH Oing Abdul Muid membenarkan adanya rencana pertemuan para kiai sepuh ini. Namun belum dapat dipastikan kapan pertemuan tersebut akan berlangsung. Hingga saat ini mereka masih menunggu kepastian jadwal pertemuan tersebut. Pihak Masayikh Ponpes Lirboyo juga memberikan restu terkait rencana pertemuan ini. "Masayikh Ponpes Lirboyo sudah memberikan restu dan izin terkait rencana pertemuan para kiai sepuh ini," ujarnya, Senin (24/11/2025).

Meskipun telah memberi restu, namun Masayikh memberikan syarat, yakni kedua belah pihak dalam hal ini Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan jajaran pengurus Syuriah, serta Rois Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar harus hadir dalam pertemuan ini. Kehadiran mereka sangat dibutuhkan agar polemik yang terjadi di internal PBNU bisa segera diselesaikan. "Syarat yang diberikan oleh masayikh adalan kedua belah pihak harus datang dalam pertemuan tersebut," tuturnya.

Sebelumnya wacana pemakzulan terhadap Ketua Umum PBNU mencuat setelah Rais Aam dan Wakil Rais Aam PBNU meminta Gus Yahya mengundurkan diri dari jabatan Ketum PBNU. Hal itu ramai jadi pembicaraan publik setelah risalah Rapat Harian Syuriah PBNU ramai beredar. Rapat Harian Syuriah tersebut digelar pada Kamis (20/11) di Hotel Aston City Jakarta yang diikuti 37 dari 53 orang pengurus harian syuriah PBNU. Risalah rapat ini ditandatangani oleh pimpinan rapat sekaligus Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.

Merespon hal tersebut PBNU menggelar pertemuan dengan seluruh PWNU di Surabaya beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut mereka menyepakati Yahya Cholil Staquf tidak mundur dari jabatannya Ketua Umum PBNU.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Simpanan Jatim Tertinggi Kedua Nasional, Tapi Kepemilikan Rekening?

24 Nov 2025, 18:47 WIBNews