Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lelah, Ada 37 KPPS di Banyuwangi yang Menjalani Perawatan Kesehatan

KPPS di Banyuwangi masih kerja hingga pagi. (IDN Times/ Agung Sedana)
KPPS di Banyuwangi masih kerja hingga pagi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Proses penghitungan suara di tingkat TPS di Banyuwangi, Jawa Timur, hampir sepenuhnya rampung dilakukan. Di balik glamor pesta demokrasi Pemilu 2024 ini, ada banyak kisah pilu dari sejumlah masyarakat yang menjadi penyelenggara ataupun saksi dari partai peserta pemilu.

1. Mereka semua kelelahan

Proses rekap hasil pemungutan suara. (IDN Times/ Agung Sedana)
Proses rekap hasil pemungutan suara. (IDN Times/ Agung Sedana)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bayuwangi, Amir Hidayat, merinci ada sekitar 37 penyelenggara yang dilaporkan kelelahan saat bertugas di TPS. Seluruhnya harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemulihan. Beberapa di antaranya bahkan harus dilakukan rawat inap.

"Ada sekitar 37 orang yang dilaporkan mengalami gangguan kesehatan saat bertugas. Semuanya karena faktor kelelahan," katanya, Sabtu (17/2/2024).

2. Aneka keluhan terjadi

Proses rekap hasil pemungutan suara. (IDN Times/ Agung Sedana)
Proses rekap hasil pemungutan suara. (IDN Times/ Agung Sedana)

Amir menyebut, puluhan petugas penyelenggara Pemilu tersebut saat ini sudah dalam kondisi baik. Perawatan dilakukan dengan segera sehingga tidak terjadi hal buruk yang tidak diinginkan. Adapun keluhan yang sering terjadi diantaranya mual muntah, pusing, alergi hingga hipertensi dan anemia.

"Ada yang dirujuk ke rumah sakit. Ada yang rawat inap juga rawat jalan. Namun alhamdulilah sudah sembuh," jelasnya.

3. Mayoritas petugas yang sempat dirawat adalah laki-laki

Kerja KPPS di Banyuwangi tembus 24 jam. (IDN Times/ Agung Sedana)
Kerja KPPS di Banyuwangi tembus 24 jam. (IDN Times/ Agung Sedana)

Amir mengatakan, kelelahan saat bekerja memang biasa terjadi. Adapun faktor penyebabnya paling mungkin karena tidak adanya space waktu istirahat. Selain itu padatnya tugas yang dibebankan membuat yang bersangkutan tidak bisa menjaga makan dan minum.

Amir menyebut, mayoritas petugas penyelenggara yang mengalami hambatan kesehatan adalah laki-laki. Dia merinci, 30 penyelenggara laki-laki dan 7 wanita. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Banyuwangi.

"Didominasi laki-laki. Paling banyak laporan dari kecamatan Kalibaru," ucapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agung Sedana
EditorAgung Sedana
Follow Us