Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gerobak Novian, Seruput Kopi Sekaligus Edukasi

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Setiap sore, Novian Dharma Putra, warga Kelurahan Tamanbaru, Kabupaten Banyuwangi, menyiapkan berbagai perlengkapan seduh kopi. Tak lupa, ia juga membawa racikan kopi yang sudah disangrai. Hasil sangrai itu diletakkannya di toples-toples kaca yang kemudian ia tata di atas motor gerobak.

1. Jualan kopi sambil edukasi

Novian Dharma Putra saat jualan di atas motor gerobak. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Mulai pukul 17.00 WIB, Novian mulai keliling dan berhenti di titik-titik strategis kota. Uniknya, ia tidak hanya mencari keuntungan penjualan melainkan juga berbagi ilmu meracik kopi pelanggannya. Novian sendiri mengambil beragam kopi dari petani perkebunan rakyat. Dari sana, dia sering belajar dan mengenalkan proses budidaya kopi.

“Menikmati kopi enak bisa dimana saja, tidak harus di kafe. Alhamdulillah responsnya lumayan, yang penting bisa sharing, edukasinya,” kata Novian saat ditemui membuka lapak di kilometer 0 Banyuwangi, Kelurahan Singonegaran pekan lalu.

Novian membawa perlengkapan seduh kopi manual mulai dari V 60, Moka Pot, Vietnam drip, French Press, Aeropress Coffe hinga manual grinder. Beragam alat tersebut, Novian seringkali mengatakan kepada pelanggannya, bahwa cita rasa kopi Nusantara bisa beragam dengan cara penyeduhan yang berbeda.

“Masing-masing alat seduh punya eksplorasi cita rasa kopi sendiri-sendiri. Bila ada pelanggan yang tanya-tanya, saya selalu meluangkan waktu untuk saling berbagi pengetahuan prosesnya. Di sini pelanggan juga bisa menyeduh kopi sendiri kalau berkenan,” ujar pria 32 tahun ini.

2. Mengenalkan beragam jenis kopi Nusantara

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Kreasi jualan kopi Nusantara menggunakan motor gerobak, katanya, masih tergolong hal baru. Sejak membuka dalam kurun sebulan terakhir, banyak kalangan muda sampai orang tua yang mampir. Ada yang datang karena penasaran dan coba-coba, hingga menjadi pelanggan tetap.

“Banyak yang sekedar tanya-tanya untuk mengenal jenis kopi Nusantara. Yang penting edukasinya, bahwa proses kopi tidak hanya digunting, diseduh. Ada rangkaian panjang, dari petani, sampai seduh," terangnya.

Dalam motor gerobaknya, Novian menaruh beragam jenis kopi Nusantara mulai dari lokal Banyuwangi hingga luar daerah. “Ada kopi Papua, Toraja, Telemung, Gombengsari, Aceh Gayo, Dampit. Sementara totalnya ada 14-an,” ujarnya.

3. Turut mengenalkan nilai lokalitas tempat jualan

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Saat berjualan, Novian selalu memilih lokasi yang menjadi ciri khas daerah yang perlu dikenalkan. Salain di 0 kilometer, Novian juga membuka lapaknya secara bergantian di utara Taman Makam Pahlawan tepatnya di depan Kantor Pemkab Banyuwangi, dan di pasar rakyat ketupat Kelurahan Boyolangu.

"Tidak hanya jualan, saya juga ingin mengenalkan sejarah lokal di tempat jualan, salah satunya tentang nol kilometer," katanya.

Dalam catatan yang dihimpun dinas pariwisata, nol kilometer menjadi penanda nilai gotong-royong masyarakat saat membuka kawasan Banyuwangi di tahun 1775 di era Bupati pertama, Mas Alit. 

"Pembangunan kota baru benama Banyuwangi dengan mengerahkan seluruh sisa penduduk dan mendatangkan pekerja dari luar daerah. Selain membuka pemukiman, persawahan, dan membuat jalan seukuran kereta kuda. Hasil kerja masyarakat Banyuwangi tahun 1775”

4. Meneruskan cita-cita ayahnya

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Lebih lanjut, dia berharap agar kopi bisa lebih dinikmati banyak kalangan, di tengah menjamurnya kedai dan kafe di Banyuwangi. Harga yang ditawarkan Novian, juga terjangkau, antara Rp 8 ribu - 15 ribu. Pelanggan bisa pesan, belajar dan nongkrong sepuasnya hingga pukul 00.00 WIB.

“Sistemnya juga bisa online, kalau ada pelanggan minimal 10 orang bisa didatangi. Ingin melayani konsumen dimanapun ingin minum kopi. Sebenarnya ini cita-cita dari almarhum bapak saya yang ingin membuka warung kopi. Akhirnya bisa saya wujudkan sekarang,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us