Komunitas Cinta Sedarah, Psikolog Ungkap Penyebab Hingga Solusi

Surabaya, IDN Times - Komunitas inses bermunculan di media sosial. Mereka tergabung dalam grup Facebook bernama Fantasi Sedarah hingga Cinta Sedarah. Publik pun bergejolak adanya temuan ini. Ramai-ramai diunggah di media sosial masing-masing agar segera ditindak Aparat Penegak Hukum (APH).
Tak butuh waktu lama, kasus ini ditangani polisi. Satu ditangani oleh Bareskrim Mabes Polri. Satunya lagi, adminnya ditangkap oleh Satreskrim Polres Gresik. Lantas bagaimana pandangan psikolog adanya fenomena ini.
Psikolog Universitas Airlangga (Unair), Dewi Retno Suminar MSi menjelaskan bahwa perilaku inses dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti trauma, minimnya nilai agama dan sosial, serta rasa ingin tahu yang tinggi.
Menurut Dewi, inses tidak selalu disebabkan oleh trauma, tetapi dapat terjadi karena relasi yang bebas dalam keluarga atau tidak adanya nilai agama sejak kecil. "Tidak selalu orang melakukan inses karena trauma, walau memang ada beberapa mengalami trauma relasi sebelumnya," ujarnya, Minggu (25/5/2025).
Dewi menambahkan bahwa orang dengan sifat sulit menolak ajakan orang lain juga berpotensi menjadi korban hubungan inses. "Ada relasi kuasa yang mendorong seseorang sulit menolak, sehingga terjadi hubungan inses yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Untuk mencegah perilaku inses, Dewi menekankan pentingnya pengetahuan dan pendampingan mengenai risiko kesehatan dan reproduksi karena hubungan inses. Pengetahuan ini sudah seharusnya diberikan sejak dini. "Kita harus mengajarkan nilai moral tentang relasi laki-laki dan perempuan sejak sebelum pubertas. Batasan tentang sentuhan harus mulai diajarkan sejak dini," kata Dewi.
Dewi juga menyarankan langkah preventif untuk menghindari kecenderungan pada hubungan yang menyimpang, seperti mencari komunitas yang memberikan manfaat rohani maupun ragawi. Contohnya komunitas rohani, game, hingga komunitas olahraga.
"Terutama kegiatan fisik yang harus seseorang lakukan. Hal ini agar membuat badan dan pikiran segar karena oksigen yang mengalir dengan baik, sehingga tawaran komunitas yang menyimpang tidak lagi menarik," pungkas Dewi.