Kodam V Brawijaya Sisir TKP Ledakan Truk TNI di Tol Gempol

Surabaya, IDN Times - Kodam V Brawijaya memastikan area Tempat Kejadian Perkara (TKP) truk TNI yang terbakar dan meledak di Tol Gempol mengarah ke Pandaan pada KM 755+350 A, yang terjadi pada Senin (5/5/2025) kemarin steril. Sebab, truk tersebut memuat amunisi.
Kepala Penerangan Kodam (Kapend) V /Brawijaya, Kolonel Kav Donan Wahyu Sejati mengatakan pihaknya tengah menyisir TKP untuk memastikan tak ada sisa-sisa amunisi yang berceceran. Memastikan, lokasi tersebut aman.
"Secara keseluruhan ya terakhir bahwa jalur apa jalan tol tersebut sudah bersih dan sudah dilaksanakan evakuasi dan yang tadi saya sampaikan bahwa saat ini sedang dalam proses pengecekan terakhir," ujarnya di Makodam V/Brawijaya, Selasa (6/5/2025).
Penyisiran dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Terlebih truk tersebut berisi amunisi.
"Jadi pengamanan jangan sampai nanti ada ada hal-hal yang kita tidak inginkan terutama yang kepada masyarakat. Kemudian kami juga dari lingkungan Kodam maupun Angkatan Darat mohon maaf," pungkas dia.
Sebelumnya, sebuah truk milik TNI AD terbakar dan meledak di Tol Gempol mengarah ke Pandaan tepatnya di KM 755+350 A, Senin (5/5/2025). Truk tersebut merupakan milik Yonif 509/BY Divif 2 Kostrad yang baru selesai tugas dari Papua.
Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, kejadian ini merupakan bagian dari kegiatan pergeseran pasukan yang dilaksanakan oleh Yonif 509/BY Divif 2 Kostrad. Pasukan ini baru saja kembali dari penugasan di Papua dan akan menuju ke Kabupaten Jember melalui Surabaya.
"Setibanya di Surabaya melalui jalur laut dan bersandar di pelabuhan, pasukan melanjutkan perjalanan darat menuju home base mereka di Jember," ujarnya, Selasa (6/5/2025).
Sebelum diberangkatkan, seluruh kendaraan dan perlengkapan telah melalui prosedur pemeriksaan ketat oleh tim teknis dari Detasemen Peralatan dan Detasemen Polisi Militer sesuai SOP yang berlaku. Perjalanan sendiri dibagi dalam beberapa gelombang.
"Gelombang pertama berjalan aman tanpa kendala. Pada gelombang kedua, kendaraan yang diberangkatkan adalah yang membawa perlengkapan dan munisi," ujarnya
Insiden truk meledak itu bermula di ruas Tol Gempol-Pandaan Km 774 pada pukul 21.38 WIB saat salah satu truk bermuatan amunisi dalam iring-iringan mulai mengeluarkan percikan api di bagian atasnya. Sopir truk di belakangnya melihat percikan itu dan segera memberi tahu pengemudi truk yang bersangkutan.
"Truk tersebut kemudian berhenti di sisi jalan untuk dilakukan pengecekan dan penanganan sementara," ujarnya.
Melihat situasi tidak aman, dua personel yang berada di belakang truk tersebut sedang melakukan pengecekan langsung melompat mengamankan diri ke tepi jalan tol yang ternyata medannya berupa jurang. Sementara personel lainnya dari truk di belakang bergerak cepat dan ada yang menghubungi pemadam kebakaran.
"Sebagian lagi segera mengatur lalu lintas agar tidak membahayakan pengguna jalan lainnya," jelasnya.
Setelah api berhasil dipadamkan dan situasi dinyatakan aman, dilakukan pengecekan lebih lanjut dan ditemukan dua personel yang sebelumnya melompat ke jurang. Satu prajurit meninggal dunia dan satu lainnya luka-luka.
"Satu orang mengalami luka atas nama Serma Leonardus Dhino Adi Setiawan dan langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Shabara. Sedangkan satu orang lainnya, atas nama Serka Untung Avisilia, dinyatakan meninggal dunia," kata dia.
Pihaknya menyampaikan duka yang mendalam atas insiden ini. Mendiang merupakan prajurit yang memiliki dedikasi tinggi di satuannya.
Serka Untung Avisilia adalah prajurit yang memiliki dedikasi tinggi, kami sangat berduka dan bertanggung jawab atas seluruh hak-haknya sebagai prajurit, rencananya almarhum akan dimakamkan di kampung halamannya di Nganjuk, Jawa Timur," terang dia.
Pihaknya pun memohon dukungan kepada masyarakat agar proses penanganan berjalan lancar. TNI AD akam menangan insiden ini dengan profesional.
"Kami memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar semua proses penanganan, termasuk investigasi dapat berjalan lancar. TNI AD memahami bahwa peristiwa ini menjadi perhatian publik, dan kami berkomitmen menangani seluruh proses ini secara profesional," pungkas dia