Jembatan di Malang Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Inisiatif Pakai Bambu

- Warga inisiatif bangun jembatan bambu sendiri karena respon pemerintah kurang sigap
- Pembangunan jembatan bambu sempat dilarang, tapi warga tetap membangun dan berkomitmen untuk menjaganya
- Warga terbantu dengan adanya jembatan bambu sementara, namun berharap pemerintah segera membangun Jembatan Sonokembang yang ambruk
Malang, IDN Times - Jembatan Sonokembang di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang belakangan jadi viral setelah ambruk karena curah hujan tinggi. Ambruknya jembatan ini mengganggu sirkulasi kendaraan yang ingin menuju pusat Kota Malang. Namun, jembatan ini tak kunjung diperbaiki meskipun jadi jalur utama warga.
1. Respons pemeriksaan kurang sigap, warga inisiatif bangun jembatan bambu sendiri

Merasa pemerintah kurang sigap dalam merespon Jembatan Sonokembang yang ambruk akibat curah hujan, warga akhirnya memutuskan untuk membangun jembatan alternatif di atas jembatan yang sidah ambruk ini menggunakan bambu. Namun, jembatan bambu ini hanya bisa dilewati kendaraan roda 2, sepeda motor yang lewat juga harus turun dari motor dan melaju dengan sangat hati-hati.
Ketua RT.4 Kelurahan Pandanwangi, Khotib Hambali mengungkapkan kalau jembatan bambu ini dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Pembangunan ini agar warga bisa melintasi Jembatan Sonokembang karena terlalu jauh dan tidak efisien kalau harus memutar, sementara pemerintah sendiri tidak segera melakukan perbaikan.
"Jembatan sementara ini dibangun hari Minggu (26/10/2025), warga membangun dsri pagi hari sampai setelah magrib, setelah itu baru selesai dan bisa digunakan. Dengan ada jembatan sementara ini warga bisa lebih cepat, karena banyak warga resah dan bingung akses jalan utama tertutup," terangnya pada Senin (27/10/2025).
2. Pembangunan jembatan bambu ini sempat dilarang, tapi warga tidak menggubris

Khotib mengungkapkan jika sebenarnya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Camat Blimbing, dan Kelurahan Pandanwangi sempat melarang pembangunan jembatan bambu ini karena berbahaya. Tapi warga merasa kalau aktivitas mereka jadi terganggu karena tidak ada kejelasan kapan Jembatan Sonokembang akan dibangun lagi.
"Tapi warga berkomitmen untuk menjaga jembatan ini selama 24 jam secara sukarela. Kemudian kalau hujan, jembatan ini akan ditutup karena berbahaya," tegasnya.
Khotib menjelaskan kalau ia mendapat informasi bahwa Dinas PUPR-PKP akan mulai membangun Jembatan Sonokembang pada Desember 2025 mendatang. Sehingga selama pembangunan ulang, jembatan bambu tersebut akan dibongkar.
"Kami dapat info kalau jembatan bailey itu dibangun pada Desember (2025) mendatang. Kalau sudah dibangun ya pasti kami bongkar yang bambu itu, karena pasti kuat dan bisa dilewati mobil kecil saja," paparnya.
3. Warga terbantu dengan adanya jembatan bambu sementara

Sementara itu, seorang warga bernama Randi (25) mengaku sangat terbentuk dengan adanya jembatan sementara itu. Ia mengungkapkan kalau setiap hari harus bekerja di daerah Sulfat, sehingga tidak perlu jauh memutar untuk berangkat kerja.
"Kalau dibangun masih bulan Desember (2025), adanya jembatan sementara ini jelas sangat membantu, bayangkan kalau 3 bulan lebih harus lewat jalan memutar. Jadi harapan warga ini pemerintah agar segera membangun Jembatan Sonokembang, karena ini kan jalur utama warga sini," pungkasnya.


















