Jatim Dikepung Karhutla, Enam Gunung Dilalap Si Jago Merah

Kebakaran yang terjadi di gugusan Gunung Ijen dimulai dari kebakaran Gunung Ranti pada Rabu (19/10). Gunung Ranti yang berada di daerah Bondowoso terbakar hebat yang diduga akibat adanya pembakran untuk pembukaan lahan. Kebakaran yang terjadi di Gunung Ranti merembet hingga pintu masuk jalur pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Ijen pada Kamis (20/10).

BPBD setempat berusaha memadamkan kebakaran di Gunung Ranti dengan pembasahan. Namun upaya itu gagal lantaran adanya badai angin yang berhembus hingga membakar kawasan Gunung Ijen. Selain itu, wilyah Widodaren yang terletak di sebelah barat daya Gunung Ijen juga ikut terbaar. Tak ayal Gunung Ijen pun dikepung api baik dari timur maupun barat. HIngga saat ini, BPBD Banyuwangi memperkirakan lahan yang terbakar seluas 700 hektare belum dapat dipadamkan. Untungnya 4 pendaki yang sempat terjebak sudah berhasil dievakuasi

Sebelumnya, Gunung Raung yang masuk dalam Gugusan Gunung Ijen juga terbakar. Kebakaran Guung Raung terjadi sejak Jumat (4/10). Ketika terjadi kebakaran, 13 pendaki yang 7 di antaranya adalah warga Singapura sempat terjebak. Namun mereka telah dapat dievakuasi dengan selamat. Kawasan pendakian Gunung Raung pun sudah dibuka untuk wisatawan sejak Senin (21/10).

Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Gunung Arjuno-Welirang dapat dibilang sebagai salah satu langganan kebakaran. Sekitar dua bulan lalu, kawasan ini telah terbakar. Namun kini kawasan tersebut terbakar lagi sejak Jumat (11/10) yang dimulai di bebearpa titik sumber api.

Berdasarkan data UPT Taman Hutan Raya (Tahura), hingga pekan ini telah ada 843 lahan yang terbakar di kawasan tersebut. Di Gunung Welirang titik api berada di kawasan Garota, Putuk Dali, Curah Kebon dan Tung Medot. Sementara di Gunung Arjuno, api muncul di blok yang masuk Kecamatan Karangploso dan Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sementara di wilayah Kota Batu, titik api terpantau muncul di Blok Giripurno.

Kebakaran di Gunung Arjuno-Welirang merupakan salah satu kebakaran yang paling parah untuk saat ini. Kebakaran ini juga telah menantongi SK Tanggap Darurat sehingga untuk memadamkannya pemerintah menerjunkan water bombing melalui helikopter. Pemadaman menggunakan water bombing ini juga sempat mengalami kendala angin kencang sehingga sempat ditunda hingga Rabu (16/10). Beruntung, Polres Pasuruan telah menangkap terduga pelaku pembakaran lahan hingga menyebabkan kebakaran di kawasan tersebut yaitu Budi Santoso (41) dan Eko Dwi Kristianto (55).

Kebakaran di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan salah satu kebakaran yang cukup lama terjadi. Kebakaran ini telah dimulai sejak Bulan September 2019. Hingga saat ini, api di kawasan TNBTS masih belum dapat dipadamkan sepenuhnya.

Menurut data terbaru Humas Balai Besar TNBTS, kebakaran tersebut mencapai 121 hektar.

Jumlah ini sudah berkurang dari luas kebakaran sebelumnya. Titik api yang berhasil dipadamkan di antaranya, Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, dan Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Watu Tulis, Poo, Kemlamdingan Dowo, Pos 1, Sentong, Pasang Kupluk, Gunung Lanang, Bantengan, Pasangan, dan Ledok Tirem.

Untuk memadamkan api di kawasan Gunung Semeru, berbagai kalangan turun seperti Petugas TNBTS, masyarakat mitra Polhut, masyarakat Peduli Api Ranupani, Tim Evakuasi, PKL, dan Masyarakat Ranu pani. Pemadaman yang dilakukan menggunakan jetshooter, garu, sabit, parang, flame freeze, sepeda motor dan mobil pemadam GALAAG TNBTS.

Si jago merah melalap Gunung Wilis diperkirakan sejak Jumat (18/10). Sama seperti gunung lainnya, cuaca kering dan angin kencang membuat api tak kunjung dapat dipadamkan. Bahkan sekarang api yang awalnya membara di kawasan Nganjuk ini telah merembet hingga wilayah Ponorogo.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Kediri, 3,25 hektare lahan diperkirakan terbakar di Gunung Wilis wilayah Kediri. Sementara 16 hektare lahan yang terbakar berada di wilayah lereng gunung dan membabat habis lahan pohon pinus dan karet milik warga di Ponorogo.

Wilayah Magetan pun tak luput dari kebarakan hutan dan lahan. Di Kabupaten Magetan, 37 hektare lahan hangus terbakar di kawasan Gunung Bancak. Kebakaran ini terjadi sejak Jumat (11/10).

Berdasarkan dugaan BPBD setempat, kebakaran hebat tersebut terjadi lantaran salah seorang warga dengan sengaja membakar daun-daun kering di salah satu lahan miliknya. Namun nahas, api malah membesar dan merembet ke lahan di sekitarnya. Berungung, api di wilayah tersebut cukup bisa dikendalikan dan sebagian besar api sudah dapat dipadamkan.

Gubung Kawi sebenarnya telah terbakar sejak awal Bulan Seotember 2019. Kebakaran ini bermula di sebagian lahan seluas 10 hektare. Kebakaran ini diduga ulah manusia yang sengaja membakar lahan tersebut.

Namun semakin hari, kebakaran di Gunung Kawi semakin parah. Awalnya kebakaran hanya terjadi di kawasan Kabupaten Malang. Namun saat ini api sudah merambat hingga memasuki kawasan Blitar. Titik api berada di petak 13 resort Pemangkuan Hutan Tembalang dan petak 38 resort Pemangkuan Hutan Ampel Gading.

Tak hanya itu, Gunung Butak di Blitar yang masuk sebagai kawasan lereng barat Gunung Kawi juga turut terbakar. Tercatat hingga Jumat (25/10), di petak 13b-1 terbakar seluas 15 hektare dan petak 38 seluas 13 hektare.