Imbas Curah Hujan Tinggi, Petani Sayur di Magetan Merugi

Magetan, IDN Times – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Magetan, Jawa Timur, selama dua pekan terakhir membawa dampak buruk bagi sektor pertanian. Hujan dengan intensitas tinggi tidak hanya merusak infrastruktur PDAM, tetapi juga menyebabkan kerusakan pada tanaman sayuran seperti tomat, selada, cabai, dan seledri. Akibatnya, hasil panen petani merosot drastis, memicu kerugian besar bagi para petani.
1. Hasil panen anjlok hingga 50 persen

Di Kelurahan Plaosan, Kecamatan Plaosan, petani mengeluhkan penurunan hasil panen hingga 50 persen. Tanaman tomat mereka tidak tumbuh sempurna, dengan daun mengeriting dan mati. Dari lahan seluas 750 meter persegi, biasanya mereka mampu menghasilkan 5 kuintal tomat per panen. Namun kini, hasil panen hanya mencapai 2,25 kuintal.
Ironisnya, harga tomat di tingkat petani justru mengalami kenaikan signifikan, dari Rp5 ribu–Rp6 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram. Sayangnya, kenaikan harga ini tidak cukup untuk menutupi kerugian akibat penurunan hasil panen.
2. Kerusakan juga terjadi pada tanaman lain

Selain tomat, tanaman selada, cabai, dan seledri juga mengalami kerusakan akibat hujan deras. Cabai yang dibudidayakan banyak yang membusuk meski petani telah melakukan berbagai upaya perbaikan. Hal serupa terjadi pada tanaman seledri, yang meski harganya naik menjadi Rp10 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp5 ribu, tetap tidak mampu memberikan keuntungan bagi petani.
"Hujan ini membuat tanaman rusak semua, jadi busuk. Harga memang naik jadi Rp12.000, tapi sebelumnya hanya Rp5 ribu-Rp6 ribu. Tanaman lain seperti selada dan seledri juga rusak, jadi kami tetap merugi," kata Subarno, salah seorang petani, kepada IDN Times, Senin (9/12/2024).
3. Terancam kehilangan mata pencaharian

Hampir seluruh petani di wilayah ini menghadapi kerugian besar. Biaya perawatan tanaman yang sudah dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil panen yang diperoleh.
"Jika cuaca ekstrem ini terus berlanjut, kami tidak punya pilihan selain mengganti tanaman dengan jenis sayuran yang lebih tahan terhadap kondisi cuaca buruk," ujar Subarno.
Para petani di Magetan berharap adanya bantuan dan solusi dari pihak terkait agar mereka dapat bertahan menghadapi situasi sulit ini. Cuaca ekstrem tidak hanya merugikan mereka secara ekonomi, tetapi juga mengancam keberlangsungan mata pencaharian mereka sebagai petani.