Gunung Raung Erupsi: Pendaki Diminta Turun, Bandara Lakukan Paper Test

Banyuwangi, IDN Times - Gunung Raung erupsi lagi. Gunung tercatat telah terjadi erupsi sebanyak 3 kali pada Selasa, (24/12/2024) yaitu pukul 09.30 WIB, pukul 10.25 WIB dan 10.31 WIB. Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan bahwa setelah erupsi awal, telah terjadi tiga kali erupsi susulan. Secara visual erupsi tidak teramati, namun terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 152 detik. “Erupsi susulan sudah tiga kali. Tapi secara visual tidak terlihat,” katanya.
1. Ada puluhan pendaki, mereka diminta turun

Saat ini ada sebanyak 20 pendaki Gunung Raung asal Jakarta, Surabaya dan Bandung yang melakukan pendakian pada Senin, (23/12/2024). Mereka yang telah berada di Pos 3 pun diminta turun oleh petugas demi menjaga keselamatan. “Pendaki ini baru sampai di camp 3, dan kami imbau untuk kembali,” kata Agen Informasi Bencana BPBD Jatim di Banyuwangi, Ismanto.
Ismanto mengatakan bahwa saat ini sudah berada di titik aman karena jarak camp ke puncak kawah sangat jauh. Selain evakuasi, kini pihaknya juga mengantisipasi adanya pendaki ilegal yang mencoba mendaki tanpa izin resmi dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik masuk jalur pendakian Glenmore dan Kalibaru.
“Untuk pendaki ilegal atau yang curi start, kami juga imbau agar kembali. Petugas juga berjaga di jalur pendakian Glenmore dan Kalibaru,” tambah Ismanto.
2. Bandara Banyuwangi lakukan Paper Test

General Manager, Bandara Banyuwangi, Johan Seno Acton mengatakan pihaknya menerima informasi erupsi raung ini dari Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Raung dan Air Nav dan ditindaklanjuti tim safety bandara dengan melakukan paper test untuk memantau sebaran vulkanik raung.
"Paper test adalah standar prosedur bila bandara mendapat informasi terkait erupsi gunung api. Sejam sekali tim melakukan test, hasilnya negatif. Sebaran vulkanik tidak sampai ke bandara. Aktivitas penerbangan normal," kata Johan.
Bila eskalasinya meningkat, Bandara Banyuwangi telah memiliki langkah-langkah penanganan situasi emergency termasuk koordinasi dengan Air Nav terkait Air Spacenya dan Air Line untuk penanganan penumpangnya.
“Tapi sampai saat ini berjalan normal, tapi kami akan terus melakukan pemantauan sebaran vulkaniknya base on data tim pemantau gunung berapi dan website kementerian ESDM," tegasnya.
Johan mengungkap bahwa pihaknya berharap erupsi Raung tidak berlangsung lama karena saat ini aktivitas penerbangan padat karena momentum libur Nataru, terlebih jika mengingat histori efek erupsi Gunung Raung yang pernah membuat Bandara Banyuwangi tak beroperasi selama 7 hari. “Semoga tidak terjadi seperti dulu," harap Johan.
3. BPBD terus lakukan koordinasi dan mitigasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi terus melakukan koordinasi dan mitigasi bencana erupsi Gunung Raung. Saat ini ada 4 kecamatan yang masih dalam pantauan insentif karena menjadi wilayah yang berpotensi paling terdampak erupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl tersebut.
“Titik rawan Kecamatan Kalibaru, Kecamatan Glenmore, Kecamatan Sempu, dan Kecamatan Songgon dipantau sampai saat ini,” kata Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto.
Namun demikian, Danang mengatakan bahwa kondisi Banyuwangi saat ini masih dalam kategori aman karena dari pantauan BMKG, angin mengarah ke barat laut. “Angin masih ke barat laut. Belum ada laporan korban abu, masih aman,” tandasnya.