Ekskavasi Kelima Situs Adan-Adan, Ini Temuan Puslit Arkenas

16 Jun 2021, 17:50 WIB

Tim melakukan eskavasi di situs adan-adan, Kabupaten Kediri. IDN Times/ istimewa

Kediri, IDN Times - Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) kembali melakukan ekskavasi (penggalian) di titik Situs Adan-Adan, di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Dalam proses ekskavasi kelima ini, mereka menemukan struktur batu dan bata serta gentong air.

Lokasi tersebut diperkirakan merupakan sebuah bangunan yang dibangun pada era Kerajaan Kediri atau abad ke 12. Proses ekskavasi terhadap situs ini dilakukan secara bertahap sejak tahun 2019 lalu. Tahun ini merupakan ekskavasi yang kelima.

1. Temukan gentong dan batu hexagonal

Tim melakukan eskavasi di situs adan-adan, Kabupaten Kediri. IDN Times/ istimewa

Ketua Tim Puslit Arkenas Sukawati Susetyo mengatakan dalam proses ekskavasi tahap kelima kali ini, mereka berhasil menemukan denah struktur bangunan candi dari bahan batu bata dan juga sudut bangunan candi. Selain itu tim Puslit Arkenas juga menemukan dua batu hexagonal yang diyakini sebagai stupa dan merupakan simbol Agama Budha.

Tim juga berhasil menemukan dua buah gentong besar yang digunakan untuk menampung air minum.

"Diperkirakan untuk luas candi lebih dari 700 meter persegi atau lebih besar dari candi borobudur yang terletak di magelang jawa tengah. Keduanya sama-sama memiliki kepercayaan aliran Budha Mahayana," ujarnya, Rabu (16/6/2021).

2. Diduga runtuh karena bencana alam

Tim melakukan eskavasi di situs adan-adan, Kabupaten Kediri. IDN Times/ istimewa

Untuk memastikan periode tahun bangunan, tim Puslit Arkenas akan melakukan pemeriksaan melalui karbon dating terhadap bahan struktur batu maupun bata. Candi yang diperkirakan menghadap ke tenggara atau ke arah Gunung Kelud ini, diduga runtuh akibat bencana alam.

"Kita akan lakukan pemeriksaan dengan karbon dating untuk memastikan periode pembangunan candi ini," imbuhnya.

3. Ekskavasi kelima sejak 2019

Tim menunjukkan hasil temuan dalam eskavasi situs adan-adan. IDN Times/ istimewa

Ekskavasi ini merupakan lanjutan dari proses yang sempat terhenti akhir tahun 2020 lalu. Ekskavasi ini sudah dilakukan sejak tahun 2019 diawali dengan ditemukannya salah satu sudut. Tim kemudian membuka kotak dan menggali sedalam 1 meter dan ditemukan bangunan bata. Setelah digali lebih dalam hingga kedalaman 3,2 meter lapisan-lapisan bangunan bata semakin terlihat. Untuk memastikan, tim kemudian menggali tempat lain dan membuat kotak-kotak yang dekat dengan lokasi galian sebelumnya.