Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

DPR RI Sidak Pasar Oro-Oro Dowo, Temukan Makanan Mengandung Boraks

Ilustrasi boraks. (Flickr/David Sanabria)
Ilustrasi boraks. (Flickr/David Sanabria)

Malang, IDN Times - Komisi IX DPR RI melakukan sidak makanan di Pasar Oro-Oro Dowo, Kota Malang pada Kamis (27/2/2025). Mereka melakukan inspeksi pada berbagai bahan makanan jelang ramadhan. Hasilnya, beberapa bahan makanan terindikasi mengandung boraks.

1. Boraks terindikasi ada pada 9 sampel makanan

Ikan asin yang dijual di Pasar Oro-Oro Dowo. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Ikan asin yang dijual di Pasar Oro-Oro Dowo. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini menyampaikan jika mereka mengambil 28 sampel makanan yang dicek langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di tempat. Hasilnya sebanyak 9 sampel makanan terindikasi mengandung boraks.

"Yang positif (boraks) paling banyak di sini itu sampelnya ikan asin dan teri. Ini jadi atensi kami meskipun masih dugaan, apalagi mau memasuki bulan ramadhan," terangnya.

Oleh karena itu, ia meminta BPOM dan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk melakukan penelusuran untuk mengetahui dari mana asal ikan asin dan ikan teri tersebut. Pasalnya boraks adalah kandungan yang berbahaya untuk tubuh.

2. DPR RI minta para penjual untuk hati-hati memiliki supplier

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini saat sidak di Pasar Oro-Oro Dowo.(IDN Times/Rizal Adhi Pratama)
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini saat sidak di Pasar Oro-Oro Dowo.(IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Akibat hasil ini, Yahya mengingatkan para pedagang agar lebih berhati-hati saat memilih bahan dasar makanan untuk dimasak. Ia juga memperingatkan agar tidak sekali-kali menambahkan zat berbahaya ke dalam adonan makanan.

"Kalau terjadi kesalahan fatal yang disengaja bisa dibawa ke ranah hukum dan diproses sesuai mekanisme yang berlaku. Tapi kalau tidak sengaja diberikan teguran dan diimbau untuk berikutnya tidak dilakukan penjualan," tegasnya.

Oleh karena itu, Pemkot Malang diminta untuk lebih gencar melakukan edukasi kepada pedagang dan pembeli. Ia juga meminta pengawasan lebih diperketat agar tidak ada lagi bahan makanan dengan zat berbahaya.

3. Pemkot Malang akan tindak tegas supplier makanan nakal

Sidak jajanan takjil di Kota Batu. (Dok. Dinas Kesehatan Kota Batu)
Sidak jajanan takjil di Kota Batu. (Dok. Dinas Kesehatan Kota Batu)

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso menegaskan akan berkoordinasi dengan BPOM soal temuan dugaan kandungan boraks pada sampel makanan. Ia akan memberikan sanksi tegas pada supplier makanan yang menambahkan zat berbahaya.

"Nanti kami lihat makanan ini kandungan boraks sejauh mana, kami akan dalami. Kalau makanan tidak memenuhi standar kesehatan akan kami tarik," tandasnya.

Lebih lanjut, Erik juga akan memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengawasan lebih saat bulan ramadhan. Ia harus memastikan setiap jajanan yang dijual untuk warga Kota Malang aman dikonsumsi.

Share
Topics
Editorial Team
Rizal Adhi Pratama
EditorRizal Adhi Pratama
Follow Us