Disabilitas dan Berekonomi Terbatas, Nenek Sarmi Tetap Semangat Haji

Surabaya, IDN Times - Tangan kiri Sarmi Rukamim Majari (78) terlihat sudah diselimuti kulit yang keriput kecoklatan. Dengan satu tangan itu, ia nampak cekatan melipat mukena dan memasukkannya ke dalam koper. Ya, Sarmi hanya memiliki satu tangan lantaran ia terlahir dengan kondisi sebagai seorang disabilitas.
Lengan sebelah kanan Sarmi ditutupi dengan kerudung putihnya yang panjang. Ia bercerita bahwa dengan satu tangan saja ia sudah dapat melakukan aktivitasnya sehari-sehari sebagai seorang petani dengan lancar tanpa rasa kecil hati. Kepercayaan diri itu kini mengantar Sarmi, nenek disabilitas asal Tulungagung pergi ke tanah suci untuk berhaji seorang diri.
1. Sarmi seorang penyandang disabilitas dengan ekonomi terbatas
Sarmi begitu riang ketika menceritakan cita-citanya untuk naik haji. Baginya, melengkapi rukun islam merupakan tujuan terbesar dalam hidup. Namun Sarmi yang sehari-hari tinggal sendirian tanpa keluarga ini sempat terhalang dengan kondisi perekonomian terbatas.
"Sehari-hari bertani sama ada peliharaan ayam dan bebek. Bertani di tanah warisan dari orang tua," tutur Sarmi dalam bahasa jawa halus ketika ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Kamis (18/7).
Untuk mencukupi makan sehari-hari, Sarmi mengelola lahan pertaniannya seorang diri. Mulai menggemburkan tanah, menanam bibit tanaman, memberi pupuk, membasmi hama, hingga memanen, ia lakukan seorang diri menggunakan satu tangan.
"Saya tidak punya tabungan. Apa hasil bertani itu saya jual di pasar dan hanya cukup untuk makan. Apa yang ada ya itu yang sayang makan, seadanya," jelas Sarmi.